Sistem Registrasi Nasional Museum

Sistem Registrasi Nasional Museum adalah sistem pendataan terpadu museum yang berisi seluruh data Museum di Indonesia yang telah memiliki Nomor Pendaftaran Nasional Museum dan spesifikasinya.

Museum

Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengkomunikasikanya kepada masyarakat.

Lihat Semua Museum

Koleksi

Koleksi Museum yang selanjutnya disebut Koleksi adalah Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, dan/atau Struktur Cagar Budaya dan/atau Bukan Cagar Budaya yang merupakan bukti material hasil budaya dan/atau material alam dan lingkungannya yang mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, kebudayaan, teknologi, dan/atau pariwisata.

Lihat Semua Koleksi

Pendaftaran Museum

Museum dapat didirikan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Setiap Orang, atau Masyarakat Hukum Adat. Pendaftaran Museum harus didaftarkan pada Bupati, Wali Kota, Gubernur, Menteri sesuai dengan kewenangannya.

Langkah-Langkah Pendaftaran

Syarat Pendirian Museum

Memiliki Visi dan Misi

Memiliki Koleksi

Memiliki Lokasi atau Bangunan

Memiliki Sumber Daya Manusia

Memiliki Sumber Pendanaan Tetap

Memiliki Nama Museum

Berbadan Hukum Yayasan Bagi Museum Yang Didirikan oleh Setiap Orang atau Masyarakat Hukum Adat

Ayo Gabung dan Daftarkan Segera Museum Anda!

Unduh Formulir

Data Permuseuman

Rekapitulasi Data Museum yang telah memiliki Nomor Pendaftaran Nasional, Museum Terstandardisasi, dan Koleksi Museum

Museum

Museum yang telah memiliki nomor pendaftaran nasional

Museum Wayang Banyumas

Jl. Budi Utomo No.1, Banyumas, Sudagaran, Kec. Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

Museum Wayang Banyumas merupakan museum khusus yang diresmikan pada 31 Desember 1983 atas gagasan Bapak Soepardjo Roestam dan para sesepuh Banyumas. Museum ini berada di kompleks pusat pemerintahan lama Kabupaten Banyumas. Gedung museum sebelumnya merupakan paseban (tempat pertemuan) bagi tamu Bupati. Museum ini menyimpan lukisan bangunan lama, seperti Pendopo Si Panji yang diambil dari dokumen Pangeran Banyumas bertahun 1925, Alun-alun dan Pendopo Si Panji ketika dipindahkan ke Purwokerto pada 1937, Gedung Karesidenan Banyumas yang dibangun pada 1843 menurut Babad Banyumas yang ditulis pada 25 OKtober 1898 oleh RA Wiriatmadja. Ada pula koleksi lukisan foto Gedung Perpoestakaan Rakyat Banyumas yang diambil pada tahun 1925, Gedung Kantor Pos Banyumas bertahun 1925, Gedung Penjara Belanda yang berada di sebelah Timur Alun-Alun Banyumas, dan Sekolah zaman Belanda yang sekarang menjadi gedung SMK Negeri 3 Banyumas. Koleksi lainnya berupa alat musik tradisional Banyumas yang disebut Calung. Koleksi unggulan museum ini adalah satu set wayang Kidang Kencana yang dibuat oleh Sultan Hadiwijaya. Saat ini museum berada di bawah pengelolaan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas.

Museum Daerah Kabupaten Langkat

Jl. T. Amir Hamzah

Museum Daerah Kabupaten Langkat merupakan museum umum yang mulai dirintis pada tahun 2003 dengan memanfaatkan gedung bekas Kerajaan Sultan Langkat yang didirikan 1905.

Museum Dewantara Kirti Griya

Jalan Tamansiswa 31 Yogyakarta

Pada suatu kesempatan Drs. Moh. Amir Sutaarga yang bertugas di Museum Nasional Jakarta, dan beliau adalah keluarga dekat Tamansiswa, bersedia datang ke Yogyakarta untuk memberikan pengetahuan dasar tentang permuseuman kepada Kepala museum Sonobudoyo, Kepala museum TNI AD, dan calon petugas museum Tamansiswa, yang dilaksanakan di Museum Perjuangan Yogyakarta. Pada tahun 1963 dibentuklah panitia pendiri Museum Tamansiswa yang terdiri dari: 1. Keluarga Ki Hadjar Dewantara. 2. Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. 3. Sejarawan. 4. Keluarga Besar Tamansiswa. Sampai pertengahan tahun 1969, rancangan adanya museum belum juga terwujud, walaupun sudah dinyatakan sebagai Dewantara Memorial. Pada tanggal 11 Oktober 1969 Ki Nayono menerima surat dari Nyi Hadjar Dewantara (pribadi). Dengan adanya surat tersebut, Ki Nayono tergugah untuk segera meminta perhatian kepada Majelis Luhur agar bekas tempat tinggal Ki Hadjar yang sudah dinyatakan sebagai Dewantara Memorial segera dijadikan museum. Pada tanggal 2 Mei 1970, bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional, museum diresmikan dan dibuka untuk umum oleh Nyi Hadjar Dewantara sebagai Pemimpin Umum Tamansiswa. Museum diberi nama Dewantara Kirti Girya, nama tersebut pemberian dari bapak Hadiwijono seorang ahli bahasa Jawa. Adapun keterangannya sebagai berikut. Dewantara, diambil dari nama Ki Hadjar Dewantara, Kirti, artinya pekerjaan (bhs. Sansekerta) Griya, berarti rumah. Dengan demikian arti lengkapnya adalah Rumah yang berisi hasil kerja Ki Hadjar Dewantara. Peresmian museum ditandai dengan candrasengkala “Miyat Ngaluhur Trusing Budi” yang menunjukkan angka tahun 1902 (Çaka ) atau tanggal 2 Mei 1970 Masehi. Makna yang terkandung dalam sengkalan tersebut sama dengan makna dan tujuan memorial yakni, dengan melalui museum diharapkan para pengunjung khususnya generasi muda akan dapat mempelajari, memahami dan kemudian dapat mewujudkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya, kedalam tata kehidupan berbangsa dan bernegara.

Museum Angkut

Jl. Terusan Sultan Agung No. 2

Untuk lebih memperkuat Visi-Misi dan Slogan-slogan yang dimiliki dan dipegang oleh Grup Jawa Timur Park serta keinginan memenuhi kebutuhan masyarakat luas, serta ikut andil dalam memajukan bangsa, maka grup ini tak henti-hentinya terus berupaya mencari, menemukan, melakukan terobosan-2 guna menambah lagi kawasan-kawasan wisata/rekreasi yang ceria-sehat-bermanfaat, serta pembelajaran/pendidikan pengetahuan (Science) unggulan berkelas international yang benar-benar prestisius ! Berkaitan dengan itu semua maka Grup Jawa Timur Park bermaksud membangun sebuah MUSEUM/GALERY/KEPUSTAKAAN TRANSPORTASI INDONESIA. (Tentang nama yang paling tepat untuk wahana itu akan diputuskan dan ditetapkan lebih lanjut oleh manajemen puncak Grup ini). Arti Museum pasti tidak luput dari bentuk barang atau Sejarah masa lampau dan pembelajaran. Arti Galery tentunya wahana Pameran yang lebih luas serta juga memberi manfaat pembelajaran. Demikian pula arti Kepustakaan penuh dengan nuansa pameran serta ensiklopedi pembelajaran. (terakhir nama yang ditetapkan oleh manajemen puncak adalah MUSEUM ANGKUT + atau dieja dengan MUSEUM ANGKUT PLUS).

Museum Sadurengas

Jl. Keraton

Museum Sadurengas adalah museum daerah Kabupaten Paser. Museum ini menempati bekas Istana Kesultanan Paser yang ada di Kalimantan Timur. Museum Sadurengas menempati bangunan bekas tempat tinggal salah satu Sultan Paser, yaitu Aji Tenggara (1844-1873). Pada awal abad ke-20, rumah ini digunakan sebagai istana dari Sultan Ibrahim Khaliludin.

Museum Tosan Aji

Jalan R.A.A. Tjokronegoro, Purworejo

Museum Tosan Aji didirikan pada tanggal 13 April 1987 oleh Bapak Ismail (Gubernur Jawa Tengah) atas prakarsa Bpk Soerono (Menkopolkam) bertempat di Kompleks Pendopo eks Kawedanan Kutoarjo. Selanjutnya, pada tanggal 10 Juni 2001 oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo Museum Tosan Aji dipindahkan ke Purworejo menempati eks Kantor Pengadilan Negeri pada masa Pemerintahan Belanda di Jl. Mayjend Sutoyo no.10. sekarang Museum terletak di Kompleks Pendopo Kabupaten Purworejodi jl.Setia Budi No.2 Purworejo.

UPTD Museum Kab. Subang

-jln Ade Irma Suryani Nasution No. 2 Subang Jawa Barat

Museum Glagah Wangi Demak

JL. Sultan fattah No.53 Demak

Museum DR YAP Prawirohusodo

Jl. Cik Ditiro no. 5

Testimoni
Layanan Pengguna