Kajian dan Konservasi Koleksi Fosil di Museum Trinil
Museum dapat didefinisikan sebagai tempat mengumpulkan, merawat dan memamerkan benda benda tinggalan atau aktifitas manusia masa lalu. Didalam museum memiliki empat unsur utama yaitu bangunan, koleksi, pengelola dan pengunjung. Dari unsur-unsur tersebut sudah masuk di dalam Museum Trinil namun memang masih butuh pembaharuan dengan disesuaikan zaman saat ini. Sedangkan pelindungan dari koleksi suatu museum juga harus diperhatikan karena koleksi adalah roh dari suatu museum sehingga pelindungan yang tepat di museum Trinil adalah adanya perawatan rutin atau konservasi yang berkala. Dari kegiatan pengumpulan data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan dan rekomendasi sebagai berikut:
a. Situs Trinil mempunyai potensi Cagar Budaya yang cukup tinggi, hal ini tergambar dari beragamnya temuan arkeologis baik berupa Benda Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, dan Situs Cagar Budaya yang ada di Kabupaten Ngawi Secara Umum.
b. Museum Trinil Ngawi mempuyai potensi untuk dikembangkan sebagai wisata edukasi mengingat beragamnya benda koleksi yang ada
c. Beraneka ragamnya fosil binatang yang ada di Museum Trinil dapat dilakukan penelitian lebih lanjut guna mengetahui lingkungan masa lalu di Situs Trinil
d. Dengan adanya penyesuaian terhadap deskripsi koleksi yang baru pada koleksi dapat lebih membentu memberikan informasi kepada masyarakat secara informatif
Museum | : | Museum Trinil |
Tipe Kajian | : | Koleksi |
Tahun | : | 2019 |
Pengkaji | : | Instansi |
Nama Pengkaji | : | BPSMP Sangiran - Disparpora Kab. Ngawi |
Bentuk Publikasi | : | Non Digital Museum |
Media Publikasi | : | Website Kemdikbud |
Tautan Media Publikasi | : | http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpsmpsangiran/ |
File Kajian | : | Lihat File Kajian |