museum

Museum Gedung Sate

Jl. Diponegoro No.22

Museum Gedung Sate merupakan museum khusus yang diresmikan tanggal 8 Desember 2017 oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Museum yang menekankan pada teknologi interaktif ini terletak di bagian timur Gedung Sate. Salah satu tujuan dibangunnya museum ini karena Gedung Sate sebagai lambang Jawa Barat yang memiliki nilai sejarah yang tinggi.

museum

Museum Perbendaharaan

Gedung Dwi Warna, Kanwil Dirjen Perbendaharaan Jawa Barat, Jl. Diponegoro No.56

Sejarah pembentukan museum dimulai di tahun 2014, sejak adanya inisiasi pelestarian dokumen, buku, dan peralatan yang digunakan dalam pengelolaan perbendaharaan. Gagasan awal tersebut dicetuskan oleh Joko Wihantoro, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat pada waktu itu. Usulan tersebut kemudian direspons oleh Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan dengan ditetapkannya Tim Pembentukan Museum Perbendaharaan di tahun 2015. Museum Perbendaharaan merupakan hasil perencanaan sebuah tim yang dibentuk berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-253/PB/2015 tanggal 10 September 2015 yang dilakukan Tenaga Pengkaji Bidang Perbendaharan, sedangkan tim kerja di lapangan dilakukan oleh Tim Permata (OTL) dan Bagian Umum Setditjen Perbendaharaan dengan melibatkan perwakilan pejabat/pelaksana dari direktorat terkait. Selama kurun waktu 1 tahun dilakukan kegiatan pembangunan fisik (interior) Museum Perbendaharaan dan selesai pada tanggal 21 November 2015, sedangkan kegiatan identifikasi dan pengumpulan benda sejarah serta tulisan sejarah diselesaikan pada bulan Februari 2016. Museum Perbendaharaan di Gedung Dwi Warna ini diresmikan oleh Menteri Keuangan pada tanggal 20 Maret 2016, sementara softlaunching museum ini dilakukan oleh Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo, pada tanggal 21 Maret 2016.

museum

Museum Palagan Perjuangan 1945 Bojong Kokosan merupakan museum khusus yang dibangun sebagai tanda penghargaan bagi para pejuang Sukabumi melawan tentara Inggris dan Nederlandsch Indie (NICA) yang datang dari arah Bogor ke Sukabumi atau disebut dengan pertempuran Bojong Kokosan. Pertempuran ini terbagi menjadi dua periode yaitu pada tanggal 9 – 12 Desember 1945 dan 10 -14 Maret 1946. Peristiwa Bojongkokosan merupakan salah satu faktor penyebab peristiwa Bandung Lautan Api, 24 Maret 1946. Hal ini disebabkan karena ditinjau dari strategi nasional daerah jalur Jakarta-Bogor-Sukabumi-Bandung, merupakan urat nadi kekuatan sekutu untuk menguasai daerah yang dilalui jalur tersebut.

museum

Museum dan Monumen Pembela Tanah Air

Jl. Jenderal Sudirman No. 35

Prakarsa pendirian Museum dan Monumen Peta berasal dari para mantan Tentara Peta beserta generasi penerus Peta yang tergabung dalam Yayasan Pembela Tanah Air (Yapeta). Peletakan batu pertama pendirian monumennya pada tanggal 14 November 1993, dilakukan oleh Bapak Umar Wirahadikusumah, mantan Wakil Presiden RI ke-4 (1983–1988). Peresmiannya dilakukan pada tanggal 18 Desember 1995 oleh Bapak Suharto, mantan Presiden RI ke-2 (1967–1998). Museum dan Monumen Peta didirikan di Bogor karena merupakan situs bersejarah yang pernah menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perwira Tentara Peta. Setelah kurang lebih 15 tahun dikelola oleh Yapeta, akhirnya pada tanggal 9 Agustus 2010 Museum dan Monumen Peta diserahterimakan kepada Dinas Sejarah TNI-Angkatan Darat (Disjarahad).

museum

Museum Konperensi Asia Afrika

Jl. Asia-Afrika No. 65

Museum ini diresmikan pada 24 April 1980 oleh Presiden Soeharto sebagai puncak acara 25 tahun Konferensi Asia Afrika

museum

Museum Rumah Sejarah Kalijati

Kompleks Garuda No. 6 Lanud Suryadarma Kalijati

Museum Rumah Sejarah Kalijati merupakan museum khusus yang diresmikan dan dibuka untuk umum pada 21 Juli 1986 oleh Komandan Pangkalan Udara Kalijati Letnan Kolonel Pnb Ali BZE. Inisiatif pembukaan museum berasal dari Letnan Kolonel Pnb Ali BZE dengan tujuan untuk menggugah generasi muda agar mengetahui peristiwa bersejarah terkait Perjanjian Kalijati.

Testimoni