museum

Museum Tosan Aji

Jalan R.A.A. Tjokronegoro, Purworejo

Museum Tosan Aji didirikan pada tanggal 13 April 1987 oleh Bapak Ismail (Gubernur Jawa Tengah) atas prakarsa Bpk Soerono (Menkopolkam) bertempat di Kompleks Pendopo eks Kawedanan Kutoarjo. Selanjutnya, pada tanggal 10 Juni 2001 oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo Museum Tosan Aji dipindahkan ke Purworejo menempati eks Kantor Pengadilan Negeri pada masa Pemerintahan Belanda di Jl. Mayjend Sutoyo no.10. sekarang Museum terletak di Kompleks Pendopo Kabupaten Purworejodi jl.Setia Budi No.2 Purworejo.

museum

Museum Manusia Purba Sangiran (Klaster Krikilan)

Jalan Sangiran Km. 4 Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, 57275

Situs Kawasan Sangiran, yang berisi uraian tentang potensi dan rencana pengelolaan ke depan, termasuk usulan pembentukan lembaga yang secara langsung mengelola situs Sangiran. Master plan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan dengan pembuatan Detail Enginering Plan pada tahun 2007. Mengacu pada Master Plan dan DED tersebut maka pada tahun 2007 telah dibentuk Satker Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran sebagai UPT dari Dirjen Sejarah dan Purbakala, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Manusia Purba Sangiran pada tahun 1977 ditetapkan sebagai Daerah Cagar Budaya Nasional dan pada tahun 1996 oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia dengan Nomor 593. Selanjutnya untuk keperluan pelestarian dan pengelolaan maka pada tahun 2004 telah disusun Master Plan Rencana Induk Pelestarian dan Pengembangan Museum Manusia Purba Sangiran (Klaster Krikilan) berdiri pada tahun 2011, pada tanggal 19 Oktober 2014 secara serentak dengan Museum Klaster lainnya dibuka untuk umum.

museum

Museum Keris Nusantara

Jl.Bhayangkara No.2 Laweyan Surakarta

Museum keris Nusantara diresmikan oleh Presiden RI Ir. Joko Widodopada tanggal 9 Agustus 2017.Museum ini merupakan tindak lanjut dari diakuinya Kris Indonesia oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia.

museum

Museum Radyapustaka Surakarta

Jl. Slamet Riyadi No. 275 Surakarta

Museum Radyapustaka semula bernama Paheman Radyapustaka. Secara terminologis, paheman berarti tempat berkumpul, radya berarti raja/Negara, dan pustaka artinya buku atau kitab. Ratusan buku kuno nan klasik milik Keraton Kasunanan Surakarta, yang merupakan karya para raja dan pujangga istana, tersimpan di dalamnya. Tak heran jika di halaman gedung Radyapustaka terdapat patung dada Raden Ngabehi Ronggowarsito, salah satu pujangga Jawa yang sangat termasyur. Patung tersebut diresmikan pada tahun 1953 oleh Presiden Indonesia saat itu, Ir. Soekarno. Paheman Radyapustaka didirikan pada tanggal 28 Oktober 1890 oleh KRA Sosrodiningrat IV, pepatih di Keraton Kasunanan Surakarta pada masa pemerintahan Sri Susuhunan Paku Buwono IX dan Sri Susuhunan Paku Buwono X. Untuk menghargai jasanya kemudian dibuatkan patung dada KRA Sosrodiningrat IV yang sekarang ditempatkan di tengah ruang pamer museum. Seiring waktu, Paheman Radyapustaka tidak hanya menyimpan koleksi kepustakaan namun juga menyimpan benda-benda bersejarah yang dikumpulkan dari berbagai koleksi dan sumbangan/hibah sejumlah tokoh. Karena itulah, selanjutnya lebih dikenal sebagai Museum Radyapustaka, untuk memberikan gambaran bahwa di tempat itu tidak hanya menyimpan pustaka-pustaka lama, namun juga menyimpan benda-benda bersejarah lainnya yang merupakan warisan budaya masa lalu.

museum

Museum Kereta Api Ambarawa

Jalan Stasiun No. 1

Pemilihan Stasiun Willem I sebagai lokasi museum akhirnya disepakati oleh Komisi D DPRD Jawa Tengah pada tanggal 6 Oktober 1976. Pada tanggal 21 April 1978, museum ini mulai dibuka dan mulai menyelenggarakan angkutan kereta api wisata uap. Rutenya adalah Ambarawa–Tuntang–Ambarawa dan Ambarawa–Bedono–Ambarawa

museum

Museum Karmawibhangga

Jl. Badrawati Borobudur

untuk ikut melestarikan candi borobudur

Testimoni