Perumusan Rekomendasi Pengembangan Pariwisata Budaya Berkelanjutan-Studi kasus di Sangiran&Trinil

Pariwisata Museum Purbakala Sangiran maupun pariwisata Museum Trinil merupakan pariwisata budaya yang pada tujuh tahun terakhir mengalami penurunan jumlah wisatawan. Penurunan jumlah wisatawan berdampak pada ekonomi yaitu penurunan pendapatan, penurunan omset UMKM sebesar 20%, dan jumlah perajin souvenir tinggal 5 perajin. Penelitian ini bertujuan memodifikasi indikator penilaian pariwisata budaya, penilaian keberlanjutan, membandingkan keberlanjutan kedua pariwisata, dan menyusun rekomendasi. Metode yang digunakan yaitu metode Delphi dan Indeks Komposit. Hasil penelitian yaitu terdapat 4 indikator baru yang dapat digunakan untuk penilaian pariwisata budaya. Nilai indeks keberlanjutan pada pariwisata Museum Purbakala Sangiran pariwisata Museum Trinil sebesar 0,57 dan 0,56 (status cukup berkelanjutan). Pariwisata Museum Trinil memiliki nilai lebih tinggi pada dimensi lingkungan, Pariwisata Museum Purbakala Sangiran memiliki nilai lebih tinggi pada dimensi ekonomi, sosial budaya, dan kelembagaan. Rekomendasi bagi kedua pariwisata yaitu menyediakan tempat sampah tertutup dan berbeda jenis, menyediakan wahana edukatif, pelatihan bagi UMKM sekitar, pemanfaatan sektor perikanan dan batik sebagai produk lokal, layanan tiket elektronik, pariwisata digital, dan menyediakan kotak saran.

Museum : Museum Trinil
Tipe Kajian : Pengelolaan
Tahun : 2021
Pengkaji : Pelajar / Mahasiswa
Nama Pengkaji : FEBRIANA AGUSTI
Bentuk Publikasi : Non Digital Museum
Media Publikasi : Website
Tautan Media Publikasi : https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=en&user=WP90LMQAAAAJ&citation_for_view=WP90LMQAAAAJ:u-x6o8ySG0sC
File Kajian : Lihat File Kajian
Testimoni