Kincir Air

museum listrik dan energi baru

Deskripsi

Pembangkit listrik tenaga air adalah turbin/kincir terdiri dari sudu-sudu yang digerakan oleh tenaga air yang mengalir dari atas dan memutar generator penghasil listrik alat peraga ini dibuat oleh pegawai museum dengan tujuan untuk mengedukasi listrik yang dihasilkan dari energi air

Sejarah

Kincir air, atau "water wheel," adalah alat yang menggunakan energi dari aliran air untuk melakukan pekerjaan mekanik, seperti menggiling biji-bijian atau memompa air. Berikut adalah ringkasan sejarah kincir air: 1. Asal Usul Kincir Air Yunani Kuno (sekitar 3 SM): Kincir air awal, dikenal sebagai "kincir air horizontal", pertama kali digunakan di Yunani kuno untuk menggerakkan mesin penggiling. Kincir ini umumnya terletak di tepi sungai atau saluran air dan menggunakan aliran air untuk memutar roda. 2. Perkembangan di Roma dan Bizantium Abad ke-1 SM hingga Abad ke-5 M: Kekaisaran Romawi mengadopsi dan memperluas penggunaan kincir air. Mereka memanfaatkan kincir air untuk menggiling biji-bijian, dan kincir ini sering dipasang di dekat pabrik atau mil yang membutuhkan daya. Selama periode Bizantium, penggunaan kincir air berlanjut dan teknik-teknik ini diperbaiki. 3. Abad Pertengahan di Eropa Abad ke-7 hingga ke-14: Di Eropa, kincir air menjadi alat penting dalam industri pertanian dan penggilingan. Mereka digunakan untuk menggiling biji-bijian, memproduksi tepung, dan menggerakkan alat-alat produksi lainnya. Kincir air vertikal, yang lebih efisien dalam memanfaatkan aliran air, menjadi populer. Desain ini menggunakan aliran air dari atas untuk memutar roda yang diletakkan secara vertikal. 4. Penggunaan di Dunia Islam Abad ke-8 hingga ke-13: Ilmuwan dan insinyur Muslim memperkenalkan inovasi penting dalam teknologi kincir air, seperti kincir air dengan sistem roda gigi dan mekanisme pompa. Kincir ini digunakan untuk memompa air untuk irigasi dan meningkatkan produksi pertanian. Teknologi ini kemudian menyebar ke Eropa melalui perdagangan dan penaklukan. 5. Revolusi Industri Abad ke-18 hingga ke-19: Selama Revolusi Industri, penggunaan kincir air sebagai sumber tenaga mengalami penurunan karena mesin uap dan sumber tenaga lainnya yang lebih efisien. Namun, kincir air masih digunakan dalam beberapa aplikasi industri kecil dan untuk penggerak pompa dan mesin lainnya. 6. Kincir Air Modern Abad ke-20 hingga ke-21: Di era modern, kincir air sering dikaitkan dengan pembangkit listrik tenaga air atau turbin air. Teknologi ini memanfaatkan aliran air untuk menghasilkan listrik secara efisien, dan sering dipasang di bendungan atau saluran air yang dirancang khusus untuk tujuan ini. Selain itu, ada juga minat yang berkembang dalam penggunaan mikrohidro untuk pembangkit energi listrik skala kecil di komunitas terpencil atau sebagai sumber energi terbarukan. 7. Penggunaan Kontemporer Abad ke-21: Kincir air masih digunakan dalam beberapa aplikasi tradisional dan modern. Di beberapa daerah, kincir air berfungsi sebagai alat pendidikan dan konservasi, serta dalam pengelolaan sumber daya air untuk pertanian. Selain itu, teknologi kincir air yang lebih modern, seperti turbin hidroelektrik, berperan penting dalam penyediaan energi terbarukan di banyak negara.

Nomor inventarisasi :

100000/INT/1.008

Nomor Registrasi :

008-105.1-2.2019

Tempat Pembuatan :

Jakarta, Indonesia

Status Cagar Budaya :

Bukan Cagar Budaya

Klasifikasi :

Teknologi/Modern

Kondisi Koleksi :

Utuh

Tanggal Registrasi:

22 Jan 2017

Cara Perolehan:

Konversi

Keaslian:

Asli

Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:

31.75.K.01.0101

Alamat Museum:

Jl. Raya Taman Mini Indonesia Indah, Kramat Jati, Pinang Ranti, Cipayung, East Jakarta City, Jakarta 13560, Indonesia

Galeri

Testimoni