Deskripsi

Alam Proses IV Setiawan Sabana Seni Grafis 22/SG/B 37,5 x 40,5 cm Setiawan Sabana merupakan seorang Profesor Doktor yang lahir di Bandung pada 10 Mei 1951. Setiawan Sabana dikenal sebagai maestro kertas dan pemuka seni grafis sejak kelulusannya dari Fakultas Seni Rupa dan Desain, jurusan Seni Grafis, ITB, tahun 1977. Cara pandangnya terhadap seni grafis yang dipandang baru dan menantang pada waktu itu oleh dirinya lah yang akhirnya membuat Setiawan bermuara pada seni grafis itu sendiri. Setiawan beranggapan bahwa kertas merupakan sebuah bentuk miniatur dari makrokosmos, maka dari itu kita bisa melihat bahwa beberapa karyanya merefleksikan kebesaran atas jagat. Hal ini dibuktikan dengan salah satu koleksinya yang berjudul “Alam Proses IV”. Koleksi ini memiliki bentuk segitiga berbahan kertas. Segitiga tersebut terlihat terbakar pada tiga bagian yaitu bagian sudut kanan, sisi kiri bagian tengah, dan sisi kanan bagian atas. Pada bagian tengah segitiga terdapat tiga lubang berukuran sedang dengan lingkaran sempurna di dalamnya. Di sekitar lubang terdapat lubang-lubang yang lebih kecil yang tersebar secara acak. Lubang dan bekas terbakar tersebut memiliki warna hitam. Pada permukaan kain tersebut terdapat sketsa abstrak memanjang berwarna cokelat muda. Pada bagian atas kiri dan bawah kanan terdapat garis lurus yang ditimpa oleh sapuan kuas berwarna hitam. Pada bagian kiri memiliki bentuk segitiga siku-siku dan bagian bawah berbentuk persegi panjang. Koleksi ini di dominasikan oleh warna krem, cokelat muda, dan hitam. Permukaan kertas segitiga memiliki noda berwarna cokelat muda. Pada bagian bawah kiri terdapat tulisan “Alam: Proses IV”. Pada bagian tengah terdapat tulisan “15/15” dan bagian kanan terdapat tanda tangan dan tahun. Koleksi ini memiliki frame yang berbahan gypsum berwarna krem dan frame luar berbahan alumunium.

Sejarah

Alam Proses IV Setiawan Sabana Seni Grafis 22/SG/B 37,5 x 40,5 cm Setiawan Sabana merupakan seorang Profesor Doktor yang lahir di Bandung pada 10 Mei 1951. Setiawan Sabana dikenal sebagai maestro kertas dan pemuka seni grafis sejak kelulusannya dari Fakultas Seni Rupa dan Desain, jurusan Seni Grafis, ITB, tahun 1977. Cara pandangnya terhadap seni grafis yang dipandang baru dan menantang pada waktu itu oleh dirinya lah yang akhirnya membuat Setiawan bermuara pada seni grafis itu sendiri. Setiawan beranggapan bahwa kertas merupakan sebuah bentuk miniatur dari makrokosmos, maka dari itu kita bisa melihat bahwa beberapa karyanya merefleksikan kebesaran atas jagat. Hal ini dibuktikan dengan salah satu koleksinya yang berjudul “Alam Proses IV”. Koleksi ini memiliki bentuk segitiga berbahan kertas. Segitiga tersebut terlihat terbakar pada tiga bagian yaitu bagian sudut kanan, sisi kiri bagian tengah, dan sisi kanan bagian atas. Pada bagian tengah segitiga terdapat tiga lubang berukuran sedang dengan lingkaran sempurna di dalamnya. Di sekitar lubang terdapat lubang-lubang yang lebih kecil yang tersebar secara acak. Lubang dan bekas terbakar tersebut memiliki warna hitam. Pada permukaan kain tersebut terdapat sketsa abstrak memanjang berwarna cokelat muda. Pada bagian atas kiri dan bawah kanan terdapat garis lurus yang ditimpa oleh sapuan kuas berwarna hitam. Pada bagian kiri memiliki bentuk segitiga siku-siku dan bagian bawah berbentuk persegi panjang. Koleksi ini di dominasikan oleh warna krem, cokelat muda, dan hitam. Permukaan kertas segitiga memiliki noda berwarna cokelat muda. Pada bagian bawah kiri terdapat tulisan “Alam: Proses IV”. Pada bagian tengah terdapat tulisan “15/15” dan bagian kanan terdapat tanda tangan dan tahun. Koleksi ini memiliki frame yang berbahan gypsum berwarna krem dan frame luar berbahan alumunium.

Galeri

Koleksi-Koleksi Lain

kalung

Museum Nasional Indonesia

Kaolin

Museum Jawa Tengah Ranggawarsita

Surat tanda penerimaan uang 25 rupiah no seri 43011

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

Topeng

UPTD Museum Negeri Provinsi Lampung

Naskah Lontar Puspakerma/ Takepan Puspakerma

Museum Negeri Nusa Tenggara Barat

Foto Angkatan 28

Museum Sumpah Pemuda

Holiday In Indonesia

Museum Basoeki Abdullah

Balanai (Tembikar)

Museum Rakyat Hulu Sungai Selatan