Deskripsi

Banta gadang merupakan salah satu elemen dari pelaminan yang digunakan untuk menghiasi ruang atau gedung tempat upacara peresmian perkawinan. Banta gadang ini terbuat dari kain saten dan katun dengan kombinasi warna merah, biru, dan hitam, dan memiliki bentuk segi lima. Seluruhnya dihiasi dengan sulaman benang emas membentuk motif yang melintasi bidang tertentu. Bagian yang berwarna biru memiliki motif rangkaian bunga, sementara bagian yang berwarna hitam juga memiliki motif rangkaian bunga. Bagian yang berwarna merah memiliki motif buru dan rangkaian bunga, dengan tambahan hiasan api-api. Pelaminan ini ditempatkan di bagian depan atau samping kiri dan kanan dari pelaminan utama pada upacara pernikahan. Dalam konteks daerah Payakumbuh, penggunaan dua banta gadang pada upacara perkawinan menandakan bahwa perhelatannya adalah balambang urek dengan menyembelik jawi. Ini merupakan tanda bahwa orang yang melibatkan dua banta gadang tersebut merupakan orang bangsawan atau orang yang memiliki kedudukan sosial dan kekayaan yang tinggi dalam masyarakat.

Sejarah

-

Galeri

Koleksi-Koleksi Lain

Virtual Assistant

Museum Negeri Banten

Amak Cur (d)

Museum Pusaka Karo

Foto

Museum Sumpah Pemuda

UANG KERTAS Rp. 100,- TH. 1958

UPT. Museum Provinsi Kalimantan Barat

Kuarsit

Museum Aceh

Mata Uang Belanda 1917

Museum Jawa Tengah Ranggawarsita

Relief

Museum Nasional Indonesia

SEMIT BAJU PERAK ( 1 SET)

UPT. Museum Provinsi Kalimantan Barat