Batara Guru
galeri nasional indonesia
Deskripsi
Batara Guru Rastika Seni Lukis 801/SL/C 54 x 39 cm Lukisan ini berciri khaskan ala Cirebon, berwarna dasar biru telur asin. Terdapat gambar wayang yang dideskripsikan sebagai Batara Guru yang berduri di atas sapi berwarna putih. Batara Guru memiliki 4 tangan yakni 2 tangan melipat di perut, 1 tangan kanan memegang tombak, 1 tangan kiri memegang bunga. Memiliki 2 kaki lengkap dengan masing-masing 5 jarinya. Lukisan Batara Guru/ Batara Siwa menghadap ke arah kiri sehingga hanya 1 sisi bagian wajah yang dapat diidentifikasi terdiri dari mata memanjang, hidung yang runcing dan lancip, alis melengkung dan tipis, mulut yang terbuka sedikit dan terlihat gigi yang berwarna kuning keemasan, memiliki 1 telinga yang memakai anting berbentuk floral, dahi yang kecil. Pada bagian kepala terdapat mahkota, pada bagian punggung terdapat praba, di setiap tangan memakai gelang, di lengan memakai kelat bahu, di pergelangan kaki memakai keroncong/gelang suku. Dari bagian dada hingga kaki memakai atribut lengkap dengan segala aksesoris selayaknya wayang. Didominasi oleh kuning keemasan dengan motif yang berwarna merah, hijau, tua, hijau muda, biru tua, biru muda, ungu tua, ungu muda, merah muda, hitam, putih dan kulit wajah berwarna putih. Pada bagian sapi memiliki 2 tanduk runcing berwarna merah, mata merah yang melotot, bibir merah bergelombang, 2 telinga, 1 hidung. Posisi sapi ini meniadi tempat pinakan Batara Guru. Pada bagian sali memiliki warna putih dengan telian abu-abu tua dan abu-abu muda, mata dan mulut berwarna merah. Pada bagian bawah Batara Guru dan sapi putih terdapat gambar mega mendung yang memenuhi dari samping kiri hingga kanan dengan beragam warna, terdapat 3 hiasan berbentuk floral dengan warna beberapa paduan warna ungu tua, ungu muda, merah muda, hijau tua, hijau muda, jingga, kuning, merah, biru, tua, biru muda, putih, hitam, kuning keemasan. Secara keseluruhan lukisan bertemakan kaligrafi arab dengan ciri khas terdapat komponen tulisan arab pada bagian Batara Guru yakni lafaz Allah, Alif, Lam, Wau, dan Ha. Keseluruhan terdapat motif floral, lukisan ini diberi frame kayu sebagai pelindung. Pewayangan Jawa menggambarkan Batara Guru sebagai Siwa, hal ini ditandai dengan nama lain yang dimiliki Batara Guru salah satunya adalah Batara Syiwa. Ia adalah dewa yang merajai kahyangan. Dia yang mengatur wahyu kepada para wayang, hadiah, dan ilmu-ilmu. Batara Guru mempunyai Istri Dewi Uma. Pewayangan Jawa menyebutnya juga dengan nama Sang Hyang Manikmaya yang merupakan putra ketiga Sang Hyang Tunggal dengan Dewi Wirandi/Rekatawati, Putri Prabu Yuyut/Resi Rekatama, Raja Samodralaya. Dia mempunyai dua saudara kandung, masing-masing bernama Sang Hyang Tejamaya/Batara Antaga dan Sang Hyang Ismaya. Ia juga mempunyai tiga orang saudara seayah lain ibu putra Dewi Darmani, putri Sang Hyang Rudra/Dewa Esa, Sang Hyang Dewanjali, dan Sang Hyang Darmastuti.
Sejarah
N/A
Nomor inventarisasi :
801/SL/C
Nomor Registrasi :
0
Tempat Pembuatan :
N/A
Status Cagar Budaya :
Bukan Cagar Budaya
Klasifikasi :
-
Kondisi Koleksi :
Utuh
Tanggal Registrasi:
$koleksi['Profile'][0]->tgl_registrasi
Cara Perolehan:
Pembelian
Keaslian:
Asli
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
31.71.K.01.0175
Alamat Museum:
Jl. Medan Merdeka Tim. No.14, RT.6/RW.1, Gambir, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110