Foto AIP II Anumerta Karel Satsuit Tubun
museum benteng vredeburg yogyakarta
Deskripsi
Foto hitam putih, ukuran setengah badan
Sejarah
Namanya diabadikan di berbagai kota Indonesia termasuk di kawasan Palmerah, Jakarta Barat. Orang lebih familiar pada nama singkatnya dengan sebutan KS Tubun. Ia adalah Brigadir Polisi Karel Satsuit Tubun salah satu Pahlawan Revolusi. Ia merupakan korban pasukan penculik peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) saat sedang berjaga di rumah Wakil Perdana Menteri Johannes Leimena, 52 tahun silam. Waktu pasukan penculik G30S yang hendak menculik Jenderal Abdul Haris Nasution, di Jalan Teuku Umar, sebagian dari pasukan hendak melumpuhkan pengawal yang menjaga rumah Johannes Leimena yang berdekatan dengan rumah Nasution. Saat itu, KS Tubun, dapat giliran tidur dalam pos jaga, kawannya yang lain di lokasi yang berbeda. Dua orang pasukan menghampiri pos dan membangunkan Karel yang sedang tertidur. Senjata Karel masih melekat di tubuhnya. Karel mengira dia sedang diganggu kawan-kawannya. “Karena itu ia tidur terus sambil marah-marah, katanya orang sedang tidur diganggu. Namun si pasukan penculik terus menendang. Karel pun terbangun dan sadar, bukan kawannya yang mengganggu. “Karel melompat yang ada di depannya langsung berkelahi†dengan anggota gerombolan Cakrabirawa yang dicap PKI itu. Begitu kisah gugurnya Karel Satsuit Tubun dalam buku biografi Karel Sasuit Tubun (1981) yang disusun Frans Hitipeuw. Pangkat KS Tubun yang hanya seorang brigadir polisi dan menyandang gelar Pahlawan Revolusi, tapi banyak disebut dalam sejarah Indonesia. Ia sepintas dikenang sebagai korban G30S yang bukan sebagai target penculikan, seperti Pierre Tandean, juga bukan target peristiwa G30S. Namanya memang dijadikan nama bandara, nama kepal perang, dan banyak jalan di kota-kota Indonesia. Namun, hanya separuh bagian saja dalam buku yang membahas tentang dirinya, sisanya sejarah tentang Brimob. Ia lahir di Tual, Maluku Tenggara. Menurut Frans Hitipeuw, Karel punya paman yang pernah dinas sebagai KNIL--militer era kolonial Indonesia yang disebut Koninklijk Nederlandsch Indische Leger di Jawa, yang bernama Damaskus Satsuit Tubun. Sementara itu abangnya Efraim Satsuit Tubun juga pernah jadi KNIL dan menetap di Belanda."
Nomor inventarisasi :
09.413
Nomor Registrasi :
767
Tempat Pembuatan :
-
Status Cagar Budaya :
Bukan Cagar Budaya
Klasifikasi :
Historika
Kondisi Koleksi :
Utuh
Tanggal Registrasi:
3 Dec 1997
Cara Perolehan:
-
Keaslian:
Replika
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
34.71.K.01.0043
Alamat Museum:
Jl. Margo Mulyo No.6 Yogyakarta 55121