Foto Aktivitas Masyarakat Gorontalo tahun 1920

uptd museum purbakala provinsi gorontalo

Deskripsi

"Inheemse man en vrouw zittend op een paard, daar achter een man met een karbouw; Gorontalo - Noord-Celebes", pria dan wanita pribumi duduk di atas kuda, di belakang seorang pria dengan kerbau; Gorontalo - Sulawesi Utara sekitar tahun 1920. KITLV 27325.

Sejarah

Menarik untuk disimak gambar di atas, dimana secara umum masyarakat memahami bahwa kehidupan masyarakat Gorontalo menjadikan hewan sebagai moda transportasi darat, baik untuk ke kebun maupun untuk mejual hasil bumi ke pasar. Namun jika dilacak dalam tulisan Hasanuddin dan Basri Amin (2012:143-144) menarik untuk disimak beberapa laporan tentang alat transportasi pada abad 18. Di Gorontalo misalnya, kuda sebenarnya bukanlah alat transportasi yang ada sejak awal. Meski kuda popular dipakai untuk kepentingan makanan dan alat tranportasi, bahkan untuk olahraga, tapi Padtbrugge mencatat bahwa belum ada kuda di Gorontalo pada tahun 1677 dan 1681, dan nanti ditemukan pada tahun 1729. Pada periode 1670-an, yang banyak ditemukan adalah Biri-biri dan Kambing. Uniknya, karena setelah 1850 peternakan kuda menjadi dominan di Gorontalo. Laporan kolonial 1860 mencatat jumlah kuda 4.929, kerbau 5.282, dan sapi 113. Pada konteks ini, jika dilihat dari data laporan kolonial menunjukkan bahwa sapi pada saat itu belum pesat perkembangannya di Gorontalo dibanding kuda dan kerbau. Perkembangan sapi mencapai titik puncaknya nanti pada abad ke-20 dimana hal ini tidak terjadi di abad-abad sebelumnya. Pada abad ke-18, tampaknya peternakan lebih diperuntukan untuk kepentingan mendukung pekerjaan masyarakat, misalnya untuk dijadikan alat bantu transportasi dan pengolahan sawah atau kebun. Tapi tercatat pula dalam sumber-sumber tertulis bahwa keberadaan hewan peliharaan diperuntukan untuk menunjukkan prestise atau status social seseorang, atau dalam kepentingan lain hewan-hewan peliharaan bias juga digunakan sebagai alat tukar pada saat itu (Hasanuddin dan Basri Amin, 2012:143-144).

Nomor inventarisasi :

17

Nomor Registrasi :

517

Tempat Pembuatan :

-

Status Cagar Budaya :

Bukan Cagar Budaya

Klasifikasi :

Historika

Kondisi Koleksi :

Utuh

Tanggal Registrasi:

4 May 2015

Cara Perolehan:

Pembelian

Keaslian:

Replika

Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:

75.71.U.03.0165

Alamat Museum:

Jl. By Pass Kelurahan Tamalate Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo

Galeri

Testimoni