Gerbang Alam

galeri nasional indonesia

Deskripsi

Gerbang Alam Setiawan Sabana Seni Grafis 18/SG/A 34 x 45 cm Setiawan Sabana merupakan seorang Profesor Doktor yang lahir di Bandung pada 10 Mei 1951. Setiawan Sabana dikenal sebagai maestro kertas dan pemuka seni grafis sejak kelulusannya dari Fakultas Seni Rupa dan Desain, jurusan Seni Grafis, ITB, tahun 1977. Cara pandangnya terhadap seni grafis yang dipandang baru dan menantang pada waktu itu oleh dirinya lah yang akhirnya membuat Setiawan bermuara pada seni grafis itu sendiri. Setiawan beranggapan bahwa kertas merupakan sebuah bentuk miniatur dari makrokosmos, maka dari itu kita bisa melihat bahwa beberapa karyanya merefleksikan kebesaran atas jagat. Hal ini dibuktikan dengan salah satu koleksinya yang berjudul “Gerbang Alam”. Berdasarkan dari judul karya tersebut, karya ini menggambarkan sebuah gerbang yang terlihat seperti terbuat dari batu. Gerbang tersebut terlihat seperti gerbang alami atau gerbang dari reruntuhan. Pada bagian sudut-sudut gerbang terlihat terkikis akibat dari sudah lamanya lukisan tersebut, sehingga menimbulkan kesan sebuah gerbang dari reruntuhan. Gerbang tersebut berbentuk abstrak segi empat dengan pintu masuk yang berbentuk parabola yang juga aus pada bagian pinggirnya. Gerbang ini memiliki warna hitam biru kehijauan sehingga terkesan monumental. Koleksi ini dibuat dengan menggunakan kertas dengan Teknik etsa-aquatint. Etsa sendiri merupakan suatu teknik cetak yang menggunakan media cetak berupa lempengan tembaga, sedangkan aquatint yakni teknik menggunakan asam dalam hubungannya dengan resin tahan asam bubuk yang menggigit ke daerah terlindungi dari tembaga atau pelat seng untuk menciptakan efek tunal. Koleksi ini dilengkapi dengan bingkai. Bingkai bagian luarnya berwarna hitam sedangkan bingkai bagian dalamnya menggunakan gypsum yang berwarna putih tulang.