Deskripsi

"Lukisan ini dicat langsung kepada dinding dari kamar luas di gedung di belakang gedung Stadhuis. Direncanakan seluas 20 meter persegi, tetapi pekerjaan diberhentikan dan lukisan tidah pernah diselesaikan karena cat tidak tempel dengan baik pada dinding yang sering lembab. Khususnya bagian atas dari mural belum diwarnai. Lukisan menggambarkan kehidupan sehari-hari dari berbagai kelompok etnis di kota Batavia (Melayu, Arab, Cina, Eropa) pada periode tahun 1880 - 1920. Juga digambarkan gedung-gedung utama, seperti stasiun kereta api, pelabuhan Tanjung Priok, pelabuhan Sunda Kelapa, gedung Harmoni, dll., maupun alat-alat transportasi yang dipakai pada periode tersebut."

Sejarah

Lukisan ini dicat langsung kepada dinding dari kamar luas di gedung di belakang gedung Stadhuis. Direncanakan seluas 20 meter persegi, tetapi pekerjaan diberhentikan dan lukisan tidah pernah diselesaikan karena cat tidak tempel dengan baik pada dinding yang sering lembab. Khususnya bagian atas dari mural belum diwarnai. Lukisan menggambarkan kehidupan sehari-hari dari berbagai kelompok etnis di kota Batavia (Melayu, Arab, Cina, Eropa) pada periode tahun 1880 - 1920. Juga digambarkan gedung-gedung utama, seperti stasiun kereta api, pelabuhan Tanjung Priok, pelabuhan Sunda Kelapa, gedung Harmoni, dll., maupun alat-alat transportasi yang dipakai pada periode tersebut.

Galeri

Koleksi-Koleksi Lain

Tempayan

UPT. Museum Provinsi Kalimantan Barat

Monumente Grosser Kulturen Angkor

Museum Basoeki Abdullah

mangkuk

Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama

Tumang

Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia

Korwar

Museum Nasional Indonesia

arca Budhis/tara

Museum Jawa Tengah Ranggawarsita

piring

UPTD Museum Negeri Bengkulu

Surat tanda penerimaan uang 25 rupiah no seri 05410

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta