Mesin Ketik Brother

monumen pers nasional

Deskripsi

Mesin ketik ini merupakan mesin ketik hibah dari wartawan ADIL H. Surono Wirohardjono. Mesin ketik tersebut memiliki warna biru dan putih serta memiliki panjang 39 cm, lebar 37 cm, tinggi 23 cm, dan berat 16 kg. Kemudian, mesin ketik tersebut memiliki 53 tombol pada bagian papan tiknya. Terdapat tombol atau tuts tambahan pada bagian atas papan tik, yaitu tombol “-“, tombol kembali, tombol tab, dan tombol “+”. Mesin ketik tersebut memiliki kondisi yang cukup terawat, namun tombol spasi sudah dalam kondisi patah 50%. Selain itu, terdapat beberapa bagian yang memiliki karat. Merek dan model mesin ketik tersebut saat ini sudah tidak dapat diidentifikasi. Akan tetapi, menurut keterangan Ibu Mediari Sub Koordinator Konservasi dan Preservasi, mesin ketik tersebut bermerek Brother.

Sejarah

Berdasarkan keterangan Ibu Mediari (Sub Koordinator Konservasi dan Preservasi) mesin ketik brother merupakan mesin ketik yang dihibahkan oleh tokoh pers H. Surono Wirohardjono. Mesin ketik tersebut dihibahkan pada tahun 2015 setelah dilakukan kegiatan penelusuran sejarah pers tahun 2015. H. Surono Wirohardjono adalah seorang tokoh pers yang aktif menulis di majalah milik organisasi Muhammadiyah, ADIL. Beliau lahir di Solo pada tanggal 1 Desember 1910. Beliau merupakan lulusan dari Hollandsch Inlandsche School pada tahun 1925. Di masa mudanya, beliau aktif di organisasi kepanduan (pramuka). Selain itu, beliau juga aktif di organisasi keagaamaan, yaitu Muhammadiyah. Pada tahun 1 Oktober 1932, Muhammadiyah menerbitkan majalah ADIL kemudian H. Surono Wirohardjono menjadi korektor di bagian percetakan. Selain itu, beliau juga berperan ganda sebagai wartawan pembantu di Majalah ADIL. Kemudian setelah itu, H. Surono Wirohardjono diangkat menjadi pemimpin umum. Pada tahun 1937, beliau pernah ditangkap dan ditahan 1 tahun oleh Belanda karena danggap memuat tulisan yang bersifat memusuhi pemerintah Belanda. Selain itu, kantor redaksi ADIL yang berada di percetakan Mars, Loji Wetan, Solo juga ditutup. Pada tahun 1950 Majalah ADIL mulai menerbitkan mingguan kembali setelah diberi uang bantuan dari Kementerian Penerangan. H. Surono Wirohardjono pernah menjadi ketua PWI Cabang Surakarta pada tahun 1964. Selain memiliki karier di bidang jurnalistik, H. Surono Wirohardjono juga memiliki karier di bidang lain, diantaranya pernah menjadi wakil sekretaris PP Muhammadiyah, dosen Instidi (Institut Djurnalistik Indonesia), dan anggota Majelis Dakwah (tahun 1968-1971). Pada tahun 1980, beliau mendapat penghargaan sebagai Tokoh Perintis Pers dari Menteri Penerangan Ali Moertopo.

Nomor inventarisasi :

A.08.1.11

Nomor Registrasi :

2015-A-2

Tempat Pembuatan :

-

Status Cagar Budaya :

Bukan Cagar Budaya

Klasifikasi :

Teknologi/Modern

Kondisi Koleksi :

Tidak Lengkap

Tanggal Registrasi:

$koleksi['Profile'][0]->tgl_registrasi

Cara Perolehan:

Hibah

Keaslian:

Asli

Nama Museum :

Monumen Pers Nasional

Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:

33.72.K.01.0039

Alamat Museum:

Jl Gajah Mada 59

Testimoni