Miniatur Istana Al Mukarromah Sintang

upt. museum provinsi kalimantan barat

Deskripsi

Keraton Al-Mukarramah terletak di Jalan Dara Juanti, tepatnya di daerah pertemuan sungai Melawi dan sungai Kapuas (Kampung Kapuas Kiri Hilir sekarang). Keraton ini didirikan pada sekitar abad ke-13 (± 1262 M) oleh Demong Irawan yang bergelar Jubair Irawan I. Yang Mulia adalah keturunan kesembilan dari Aji Melayu. Pada masa kerajaan Sintang Hindu, Istana ini dibangun dengan berarsitektur Rumah Panjang. Setelah menganut agama Islam, terutama pada masa pemerintahan Raden Abdul Bachri Danu Perdana, Istana yang baru dibangun pada sekitar tahun 1937 dengan nama Istana Al- Mukarramah. Konstruksi bangunannya menggunakan struktur rangka kayu belian tetapi pondasi tiang bersepatu beton, atap sirap, yang diperkuat plafon dari semen asbes, dan dinding berlapis semen. Bangunan utama Istana terdiri dari serambi depan, ruang tamu, ruang pribadi Sultan, dan serambi belakang. Bangunan utama Istana diapit oleh dua bangunan pengiring, yakni bangunan pengiring di sisi barat yang digunakan sebagai ruang istirahat, dan ruang keluarga Sultan. Di sisi Timur Istana ada ruangan yang digunakan sebagai ruang tidur tamu Sultan. Hingga saat ini Keraton Al-Mukarramah digunakan sebagai kediaman Sultan Pangeran Ratu Sri Negara H.R.M Ikhsan Perdana yang dinobatkan pada 22 Juli 2006 yang lalu. Saat ini bangunan pengiring di sisi barat kediaman Sultan digunakan sebagai tempat penyimpanan benda-benda peninggalan kerajaan Sintang. Bangunan pengiring di sisi timur, selain sebagai tempat menyimpan foto dan lukisan raja-raja Sintang, juga dimanfaatkan sebagai ruang kelas Taman Kanak-Kanak (TK) Dara Juanti.

Sejarah

-

Nomor inventarisasi :

05.5411

Nomor Registrasi :

5411

Tempat Pembuatan :

-

Status Cagar Budaya :

Bukan Cagar Budaya

Klasifikasi :

Historika

Kondisi Koleksi :

Utuh

Tanggal Registrasi:

1 Jan 1974

Cara Perolehan:

-

Keaslian:

Asli

Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:

61.71.U.03.0063

Alamat Museum:

Jl. Jenderal Achmad Yani

Galeri

Testimoni