Periuk Kecil Hias Terajala

museum manusia prasejarah gilimanuk

Deskripsi

Periuk memiliki bentuk dasar bulat, memiliki leher, dan bibir membuka. Periuk terbuat dari tanah liat sehingga dapat dikategorikan sebagai tembikar dengan ukuran Permukaan luar dihiasi motif terajala, bagian bibir sedikit hilang, serta bagian badan berlubang. Warna merah kecoklatan. Periuk ini berfungsi sebagai wadah dan bekal kubur serta berasal dari periode neolitik/perundagian

Sejarah

Situs Manusia Prasejarah Gilimanuk merupakan salah satu situs penting di Kabupaten Jembrana karena dilihat dari berbagai tinggalan yang ditemukan dan hasil penelitian dapat diperkirakan bahwa terdapat kehidupan sekitar 195 tahun sebelum masehi sampai 425 masehi. Jenis manusia pada jaman ini adalah Homo sapien dari Ras Mongoloid. Luas situs Gilimanuk sesuai dengan pemetaan dan pemintakatan yang dilaksanakan oleh Kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Bali, NTB dan NTT adalah seluas 20 Hektar. Situs ini pun memiliki nilai sejarah, pendidikan dan ilmu pengetahuan karena melalui temuan ekskavasi dapat diketahui sistem kepercayaan dan stratifikasi sosial pada masyarakat purba Gilimanuk yang menjadi dasar filsafah dalam kehidupan pada masa itu. Berdasarkan hal tersebut, maka Situs Manusia Prasejarah memerlukan upaya pelindungan dan pengembangan dan begitu pentingnya situs ini sehingga layak dijadikan sebagai Situs Cagar Budaya Peringkat Kabupaten Jembrana.

Nomor inventarisasi :

4 / GLM / 91 / S I. (85 / BND / MLY / 2021)

Nomor Registrasi :

-

Tempat Pembuatan :

-

Status Cagar Budaya :

Cagar Budaya - Benda

Klasifikasi :

Keramologika

Kondisi Koleksi :

Tidak Utuh

Tanggal Registrasi:

$koleksi['Profile'][0]->tgl_registrasi

Cara Perolehan:

Hasil Penemuan

Keaslian:

Asli

Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:

51.01.K.04.0170

Alamat Museum:

Jl. Rajawali

Galeri

Testimoni