Prajurit Wirobrojo

galeri nasional indonesia

Deskripsi

Sulasno Prajurit Prawiratama Cat minyak di atas kaca 132 x 60 cm 2015 Deskripsi: Pada bagian bawah pojok kanan terdapat tulisan aksara jawa sulasan yang berarti seribu. Lukisan kaca ini menggambarkan 17 pasukan prajurit Keraton Yogyakarta yang berbaris. Mereka menggunakan seragam prajurit tradisional berwarna hitam. Pada bagian depan barisan terdapat seorang prajurit yang membawa terompet, diikuti dua orang pembawa pedang dan satu orang pembawa panji-panji, dan satu orang membawa senapan dengan bayonet. Panji-panji (Klebet) yang digunakan bernama Geniroga/Banteng Ketaton yang berwarna dasar hitam dan ditengah terdapat lingkaran berwarna merah. Mereka menggunakan topi dan pakaian dengan tepi hiasan emas, sedangkan seragam pasukan pada barisan tengah dan belakang lebih sederhana. Pada bagian belakang terdapat dua orang pembawa senapan dengan bayonet, dua orang pemain seluring, dan dua orang pembawa drumb. Barisan terakhir terdapat empat orang pembawa bayonet, dan dua orang pembawa tombam. Pada bagian latar belakang digambarkan tembok Keraton Yogyakarta. Pada bagian atas terdapat langit biru. Koleksi ini memiliki ukuran lukisan dengan tambahan bingkai 132 x 60 cm, sedangkan ukuran lukisannya saja 50 x 122 cm. Prajurit Prawiratama Prajurit Prawiratama adalah bagian dari kelompok pasukan (bregada) Keraton Yogyakarta yang dimiliki oleh Keraton. Prawiratama memiliki filosofi sebagai prajurit yang berani, pandai, dan selalu bijaksana dalam pertempuran. Prajurit Prawiratama memiliki klebet atau simbol panji bernama geniroga yang berarti pasukan Prawiratama dapat mengalahkan musuh dengan mudah. Bendera panji itu berupa bendera persegi panjang dengan warna dasar hitam dan lingkaran merah di tengahnya. Senjata yang digunakan adalah senapan dan tombak Kanjeng Kiai Trisula. Dalam lukisan ini, digambarkan brageda Prajurti Prawiratama sedang berbaris dengan iringan musik. Ketika berja;an dengan cepat, lagu yang dimainkan adalah Gendhing Balang. Sedangkan, lagu yang dimainkan ketika berjalan lambat adalah Gendhing Pandebrug. Biodata Seniman: Sulasno Sulasno merupakan seorang seniman kelahiran Wonosari, Gunungkidul pada tanggal 1 Maret 1957 dan mulai menggeluti bidang seni lukis kaca sejak tahun 1985. Beberapa hasil karya yang sudah dibuat dengan figur-figur terkenal, seperti Bunda Maria, Dewi Kwan Im, Putri Campa dan Semar dalam berbagai versi, termasuk figur Raja-Raja Keraton Yogyakarta mulai dari Hamengku Buwono I hingga IX. Kecintaannya terhadap seni tradisional khususnya lukisan kaca, telah mengantarkannya sebagai satu dari sepuluh seniman yang mendapat Bentara Budaya Award tahun 2012."

Sejarah

-

Nomor inventarisasi :

011/SLK/D

Nomor Registrasi :

-

Tempat Pembuatan :

-

Status Cagar Budaya :

Bukan Cagar Budaya

Klasifikasi :

Seni Kria

Kondisi Koleksi :

Utuh

Tanggal Registrasi:

$koleksi['Profile'][0]->tgl_registrasi

Cara Perolehan:

-

Keaslian:

Asli

Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:

31.71.K.01.0175

Alamat Museum:

Jl. Medan Merdeka Tim. No.14, RT.6/RW.1, Gambir, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110

Galeri

Testimoni