Ramawijaya

museum basoeki abdullah

Deskripsi

Wayang kulit ini mengikuti gaya seni wayang kulit Surakarta dengan ciri khasnya. Perbedaannya terletak dalam penggunaan bubuk iring dalam motif mas-masan yang hanya menggunakan satu jenis bubuk iring. Selain itu, gaya ini juga memiliki tatahan yang agak tumpul pada konca atau ornamen lainnya. Teknik pulasan dan tatahan prasaja mengikuti konvensi pembuatan wayang kulit. Rama dalam wayang ini memiliki wajah yang lembut, mata melotot, dan mulut tajam. Ia mengenakan mahkota jamang mas sungsun tiga, kancing garuda mungkur, serta memakai praba. Sumpingnya bernama surengpati, dan ia memiliki ulur-ulur naga yang digambarkan sedang memangsa. Posisi kakinya dalam posisi jangkahan, dan ia mengenakan sepasang selendang serta empat uncal kencana. Pakaian bawahnya adalah dodot dengan motif parang coklat, dan celana cinde puspita. Selain itu, ia memiliki kelatbahu naga karangrang, gelang calumpringan, dan memakai kroncong.

Sejarah

Berperan dalam cerita epik Ramayana, Rama adalah putra mahkota Kerajaan Ayodhya, lahir dari Raja Dasaratha dan permaisurinya, Dewi Sukasalya. Dia memiliki dua adik, yaitu Laksmana Widagda dan Bharata. Perjalanan hidup penting Rama dimulai ketika ia berhasil memenangkan sayembara yang diadakan oleh Prabu Janaka, penguasa Negeri Mithila, untuk mendapatkan Dewi Sita sebagai istrinya. Setelah menang, Rama membawa Sita pulang ke Ayodhya. Namun, ketika mereka kembali ke Ayodhya, situasinya menjadi tegang. Dewi Kekayi, istri ketiga Raja Dasaratha, menuntut janji yang pernah diberikan oleh raja, yaitu agar tahta Ayodhya diserahkan kepada putra kandungnya, Bharata, bukan kepada Rama. Hal ini terkait dengan janji yang diberikan oleh raja ketika ia diselamatkan oleh Dewi Kekayi dari serangan ular berbisa. Raja Dasaratha, sebagai seorang raja yang bijaksana, memenuhi janji tersebut meskipun ia lebih suka Rama sebagai penerusnya. Akibatnya, Rama rela melepaskan haknya atas tahta Ayodhya dan pergi bersama Dewi Sita dan adiknya Laksmana. Mereka mengembara meninggalkan kerajaan. Selama perjalanan, Dewi Sita diculik oleh Ravana, tetapi Rama berhasil mengalahkan Ravana dan menyelamatkan Sita. Pasangan ini kemudian kembali ke Ayodhya, di mana Rama memerintah sebagai raja yang bijaksana.

Nomor inventarisasi :

05.02.8WK.138

Nomor Registrasi :

05.02.8WK.275

Tempat Pembuatan :

-

Status Cagar Budaya :

Bukan Cagar Budaya

Klasifikasi :

Seni Kria

Kondisi Koleksi :

Utuh

Tanggal Registrasi:

11 Jan 2016

Cara Perolehan:

Hibah

Keaslian:

Asli

Nama Museum :

Museum Basoeki Abdullah

Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:

31.74.K.01.0103

Alamat Museum:

Jalan Keuangan Raya No.19 Cilandak Barat Jakarta Selatan

Galeri

Testimoni