Rekontruksi Tengkorak Homo Erectus Progresif Ngandong

museum manusia purba sangiran (klaster bukuran)

Deskripsi

Tengkorak ini mempunyai bentuk atap lebih bundar dan lebih tinggi sehingga berpengaruh kepada volume otak yang lebih besar dibandingkan dengan temuan di Sangiran dan Trinil, berikisar rata-rata 1.100 cc, sebuah ciri yang telah menunjukan perkembangan.

Sejarah

Ngandong adalah nama sebuah desa di tepi Bengawan Solo, di wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Penggalian yang dilakukan oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan von Koenigswald pada tahun 1931-1933 telah menemukan 11w tengkorak manusia. Temuan ini kemudian dideskripsikan oleh Oppenoorth sebagai Homo Soloensis.

Nomor inventarisasi :

-

Nomor Registrasi :

-

Tempat Pembuatan :

-

Status Cagar Budaya :

-

Klasifikasi :

Arkeologika

Kondisi Koleksi :

Utuh

Tanggal Registrasi:

$koleksi['Profile'][0]->tgl_registrasi

Cara Perolehan:

-

Keaslian:

Replika

Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:

33.14.K.01.0314

Alamat Museum:

Bukuran

Galeri

Testimoni