Repormasi
galeri nasional indonesia
Deskripsi
Sri Hartono Repormasi Tanah liat dengan teknik pijat tekan 64,9x23x39,9 cm 1998 Deskripsi: Karya keramik ini berbentuk bus yang berisikan banyak penumpang sehingga penumpang berdiri di atas bus. Pada bagian atas bus terdapat 31 orang penumpang yang memegang bendera merah putih dan spanduk yang bertuliskan "REFORMASI TOTAL-REFORMASI*EKONOMI*POLITIK*HUKUM X PEMERINTAHAN BERSIH + BERWIBAWA * KIKIS HABIS KORUPSI - KOLUSI-KONCOISME - NEPOTISME + JAGA PERSATUAN DAN KESATUAN NANO DEMOKRASI - YES* TERORISME NO! PREMANISME NO!". Pada bagian belakang bus terdapat dua orang bersebelahan. Di bagian baju orang pertama terdapat tulisan "NENEK PEDULI" dan pada baju orang kedua bertuliskan "IBU PEDULI". Selain itu, orang yang berada di dalam bus juga membawa spanduk. Pada sisi kanan bus, spanduk pertama bertuliskan "BENTUK PEMERINTAHAN YANG BERSIH DARI KKN". Spanduk kedua bertuliskan "REFORMASI DI SEGALA BIDANG". Spanduk yang ketiga bertuliskan "HIDUP DEMOKRASI". Spanduk keempat bertuliskan "PERKOKOH PERSATUAN KESATUAN NASIONAL". Pada spanduk kelima bertuliskan "REFORMASIS TOTAL". Sedangkan pada spanduk keenam bertuliskan "HIDUP DEMOKRASI" dan terdapat satu bendera merah putih. Pada bagian kiri bus, terdapat satu bendera merah putih dan empat spanduk. Spanduk pertama bertuliskan "REFORMASI DI SEGALA BIDANG". Kemudian spanduk kedua bertuliskan "KIKIS HABIS KKN". Ketiga,"KEMBALIKAN KEDAULATAN KEPADA RAKYAT". Spanduk keempat bertuliskan "REFORMASI TOTAL EKONOM-POLITIK HUKUM-SOSIAL-PENDIDIKAN-". Pada bagian dalam bus terdapat orang yang memegang spanduk. Terdapat tiga spanduk. Spanduk pertama bertuliskan "TURUNKAN HARGA SEMBAKO". Spanduk kedua bertuliskan "REFORMASI EKONOMI POLITIK-HUKUM". Spanduk ketiga bertuliskan "REFORMASI TOTAL TAL TAL TAL". Kemudian pada bagian atas bus terdapat tulisan "GERAKAN MORAL MAHASISWA 98". Pada bagian depan bus terdapat plat dengan nomor "B 25798" dan di bawahnya terdapat tanda tangan dan nama "Hartono". Pada bagian belakang bus terdapat plat dengan tulisan "Juli 1998". Keramik ini dibuat dengan teknik pijat tekan. Pada tahun 1998 di Indonesia terjadi peristiwa reformasi. Reformasi merupakan peristiwa gerakan yang menghendaki sebuah adanya perubahan yang lebih baik dari segala bidang, baik dari bidang politik, sosial, ekonomi, hukum, dan budaya. Krisis yang melanda kehidupan masyarakat Indonesia dan jatuhnya Soeharto menjadi cikal bakal lahirnya Reformasi. Biografi: Sri Hartono merupakan pematung terracotta yang berasal dari Pasar Seni Jaya Ancol. Ia lahir di Solo pada tahun 1935. Ia bergabung dengan Himpunan Budaya Surakarta (HBS) pada tahun 1954. Ia menjalani pendidikan di Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia (ASRI) gaya lama di Yogyakarta. Sri Hartono mengambil inspirasi dari permasalahan kehidupan. Dengan begitu, karya-karyanya turut menyumbang pada kemanusiaan. Ia memiliki falsafah bahwa dalam hidup ini kita tidak dapat sekadar mengisi perut atau berpakaian mewah, tetapi harus diisi dengan sesuatu yang indah dan berarti. Arti tersebut memiliki banyak tafsiran, seperti segala sesuatu yang dapat dilihat atau didengar dari lingkungan sekitar. Ia pernah mengikuti pameran “Save Our Ocean” (Jakarta, 2001), “Keramik Kreatif” (Jakarta, 2003), “Keramik Kreatif dari 4 Kota” (Jakarta, 2005), CP Biennale “Urban/Culture” (Jakarta, 2005), dan “Manifesto” (Jakarta, 2008).
Sejarah
-
Nomor inventarisasi :
332/SK/D
Nomor Registrasi :
-
Tempat Pembuatan :
-
Status Cagar Budaya :
Bukan Cagar Budaya
Klasifikasi :
Seni Kria
Kondisi Koleksi :
Utuh
Tanggal Registrasi:
$koleksi['Profile'][0]->tgl_registrasi
Cara Perolehan:
Hibah
Keaslian:
Asli
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
31.71.K.01.0175
Alamat Museum:
Jl. Medan Merdeka Tim. No.14, RT.6/RW.1, Gambir, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110