Sarung pistol kulit

museum benteng vredeburg yogyakarta

Deskripsi

Peralatan ini milik Bapak Ansor dengan alamat di Ngadiwinatan Ng I/ 493 Yogyakarta diserahkan kepada Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sebagai koleksi; Ansor adalah seorang pejuang yang pernah menjadi anggota berbagai organisasi bersenjata anatara lain hisbullah, TKR bat.33 Res.III Div.III Istimewa

Sejarah

Sarung pistol kulit ini merupakan milik Bapak Ansor, seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berperan aktif dalam beberapa organisasi bersenjata selama masa perjuangan kemerdekaan. Bapak Ansor tercatat pernah menjadi anggota Hisbullah, serta Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Batalyon 33 Resimen III Divisi III Istimewa. Peran TKR dalam sejarah kemerdekaan Indonesia sangat penting, dan sarung pistol ini menjadi saksi bisu dari perjuangan tersebut. Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dibentuk tak lama setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 1945, dengan tujuan utama menjaga keamanan dan mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diraih. Awalnya bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR), TKR kemudian dibentuk pada tanggal 5 Oktober 1945 atas perintah Presiden Soekarno, yang juga menandai awal pembentukan angkatan perang nasional Indonesia. TKR terdiri dari berbagai elemen masyarakat, termasuk mantan tentara PETA, Heiho, dan para pejuang bersenjata dari organisasi lainnya seperti Hisbullah. TKR Batalyon 33, Resimen III Divisi III Istimewa, di mana Bapak Ansor berjuang, merupakan bagian dari kekuatan bersenjata yang bertugas mempertahankan Yogyakarta dan sekitarnya. Divisi ini menjadi penting karena Yogyakarta saat itu adalah pusat pemerintahan Republik Indonesia selama revolusi. Para anggota TKR terlibat dalam pertempuran melawan tentara Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia setelah Perang Dunia II.

Nomor inventarisasi :

07.04

Nomor Registrasi :

297

Tempat Pembuatan :

Status Cagar Budaya :

Bukan Cagar Budaya

Klasifikasi :

Historika

Kondisi Koleksi :

Utuh

Tanggal Registrasi: