Sistem Listrik Jawa-Bali (AV)
museum listrik dan energi baru
Deskripsi
Sistem listrik Jawa-Bali adalah komponen krusial dalam infrastruktur energi Indonesia, menyediakan pasokan listrik yang andal dan berkelanjutan untuk wilayah yang padat penduduk dan berkembang pesat ini. Dengan kombinasi pembangkit dari berbagai sumber energi, jaringan transmisi yang kompleks, dan sistem distribusi yang luas, sistem ini mendukung pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sehari-hari. Namun, tantangan seperti kebutuhan energi yang terus meningkat, pemeliharaan infrastruktur, dan dampak lingkungan tetap menjadi fokus utama dalam pengelolaan dan pengembangan sistem listrik di wilayah ini.
Sejarah
Struktur Sistem Listrik Jawa-Bali 1.1. Pembangkit Listrik Jenis Pembangkit: Pembangkit Tenaga Uap (PLTU): Menggunakan batu bara atau bahan bakar fosil lainnya. Contohnya adalah PLTU Suralaya dan PLTU Paiton. Pembangkit Tenaga Air (PLTA): Menggunakan energi air dari bendungan atau sungai, seperti PLTA Cirata dan PLTA Jatiluhur. Pembangkit Tenaga Gas dan Uap (PLTGU): Menggunakan gas alam untuk menghasilkan listrik, misalnya PLTGU Jawa 1 dan PLTGU Cilegon. Pembangkit Tenaga Geotermal (PLTP): Memanfaatkan energi panas bumi, contohnya PLTP Kamojang. Pembangkit Tenaga Surya (PLTS): Menggunakan panel surya, meskipun kontribusinya masih relatif kecil dibandingkan dengan jenis pembangkit lainnya. Kapasitas Total: Kapasitas Terpasang: Sekitar 40.000 MW (40 GW), terdiri dari berbagai jenis pembangkit dengan kontribusi yang berbeda-beda.
Nomor inventarisasi :
100000/INT/1.104
Nomor Registrasi :
104-105.1-1.2019
Tempat Pembuatan :
JAKARTA
Status Cagar Budaya :
Bukan Cagar Budaya
Klasifikasi :
Teknologi/Modern
Kondisi Koleksi :
Utuh
Tanggal Registrasi:
21 Jan 2019
Cara Perolehan:
Pembelian
Keaslian:
Asli
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
31.75.K.01.0101
Alamat Museum:
Jl. Raya Taman Mini Indonesia Indah, Kramat Jati, Pinang Ranti, Cipayung, East Jakarta City, Jakarta 13560, Indonesia