Sudamala

galeri nasional indonesia

Deskripsi

I Ketut Santoso Sudamala Cat Minyak pada kanva 38,8x26 cm 2015 Deskripsi : Sudamala merupakan serita kidung tentang pensucian Dewi Uma istri dari Batara Guru. Sehingga Dewi Uma dikutuk menjadi raksasi/Batari Durga. Batari Durga meminta Sadewa, putra bungsu Pandawa namun menolaknya. Bhatara Guru hampir saja dibunuh oleh Batari Durga, namun Batara Guru merasuk ke tubuh Sadewa sehingga Sadewa mampu meruwat Batara Durga kembali ke wujud aslinya Dewi Uma. Dewi Uma memberikan nama Sudamala yang memiliki arti membersihkan kotoran ke Sadewa. Lukisan kaca berbentuk persegi panjang memiliki bingkai bermotif dengan gambar raksasa dan dua orang yaitu perempuan dan laki-laki. Dua orang menggambarkan laki-laki dan perempuan dengan posisi berdiri, dan kaki sedikit ditekuk. Laki-laki tersebut menggunakan mahkota dengan hiasan kepala garuda. Menggunakan anting-anting,gelang tangan,gelang kaki. Pada bagian dada laki-laki tidak menggunakan kain, hanya menggunakan perhiasan saja. menggunakan kain dari paha sampai atas lutut. Laki laki tersebut memiliki tangan empat dengan tangan depan mebawa lonceng, tangan kanan belakang membawa tumbuhan, tangan kiri depan membawa bunga yang diletakkan di depan dada, tangan kiri belakang dengan membawa perhiasan dan bunga. Posisi tangan kiri perempuan ditekuk kedepan dan diletakkan kebawa dagu dan tangan kanan memegang hiasan pakaian. Berambut panjang dengan memiliki mahkota dengan hiasan kepala garuda. Dari bagian dada sampai bawah menggunakan pakaian dan gelang tangan serta hiasan kaki. Raksasa digambarkan dengan posisi bersila dengan posisi tangan mengangkat tangan kanan, dan tangan kiri mengepal. Badan raksasa berwarna abu-abu menggunakan hiasan kepala,anting, gelang tangan dan bagian badannya tidak menggunakan pakaian. Pada bagian atas terdapat aksara bali. Pada bagian tengah bawah terdapat tanda tangan, nama seniman (KT Santosa) serta tanggal (11-3-2015). Ukuran Total koleksi : 43cm x 30,2cm Biodata Seniman : I Ketut Santosa lahir di Nagasepaha, Singaraja tahun 1970. Pendidikan ia terakhir di tingkat SMP. Ia merupakan generasi ketiga dari pelopor lukis wayang kaca di desa Nagasepaha yaitu almarhum Jero Dalang Diah, yang dikenal sebagai penemu teknik melukis di media kaca di Nagasepaha. I Ketut Santosa mulai menggeluti wayang kaca dari kelas 4 sd dan hal tersebut merupakan keturunan dari orang tua.

Sejarah

-

Nomor inventarisasi :

16/SLK/D

Nomor Registrasi :

-

Tempat Pembuatan :

-

Status Cagar Budaya :

Bukan Cagar Budaya

Klasifikasi :

Seni Kria

Kondisi Koleksi :

Utuh

Tanggal Registrasi:

$koleksi['Profile'][0]->tgl_registrasi

Cara Perolehan:

-

Keaslian:

Asli

Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:

31.71.K.01.0175

Alamat Museum:

Jl. Medan Merdeka Tim. No.14, RT.6/RW.1, Gambir, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110

Galeri

Testimoni