Tanpa judul

galeri nasional indonesia

Deskripsi

Kandinsky, Wassily Tanpa Judul Litografi pada kertas 54 x 45,5 cm - Deskripsi: Seni grafis piktogram yang dibuat dengan teknik litografi diatas kertas persegi panjang dan dibingkai. Koleksi ini menggambarkan objek geometris berupa garis dan bidang. Garis yang digunakan cenderung berjajar dan memiliki ketebalan yang sama. Sedangkan, bidang yang digambarkan mencakup segi empat, lingkaran, setengah lingkaran dan segitiga. Terdapat bidang yang diwarnai secara penuh dan bidang yang hanya berupa garis tepi. Garis dan bidang digambarkan berpotongan secara teratur. Terdapat tanda seniman pada bagian kiri bawah. Pada bagian kanan bawah terdapat sebuah tulisan yang sudah kabur sehingga todak dapat terbaca. Biodata Seniman: Wassily Kandinsky (1866-1944) lahir di Russia pada 4 Desember 1866. Ia pertama kali mempelajari seni lukis di Munich pada sekolah seni Anton Azbe dan kemudian pada Academy of Fine Arts di bawah bimbingan Franz von Stuck. Pada awalnya, karya Kandinsky memiliki pengaruh gerakan impresionisme dan abstrak impresionisme yang menjadi pioner pada awal tahun 1900-an. Kemudian, karyanya mengalami transisi menuju komposisi pictorial yang representasional dan simbolis. Hingga akhirnya ia menciptakan karya geometris dengan warna-warna datar biomorfik. Kandinsky pun menjadi salah satu seniman pertama yang menjadi pelukis abstrak murni. Pada tahun 1922, Kandinsky mulai mengajar di Hauhaus, Jerman. Di sana, ia mengembangkan teori warna, garis, titik, dan bidang sebagai simplifikasi bentuk pada lukisan reduktif melalui bukunya, yaitu Dances Curves and Point dan Line to Plane. Pada buku Dances Curves and Point, ia menganalisis beragam bentuk kesenian dan mereduksinya hingga bentuk paling sederhana untuk menemukan struktur dasarnya. Sedangkan pada buku Point and Line to Plane, Kandinsky berargumen bahwa titik, garis, dan bidang adalah elemen geometris yang mendasari setiap bentuk kesenian.Bagi Kandinsky, karya abstrak adalah cara ideal untuk mengekspresikan kebutuhan dan emosi dasar manusia sehingga ia berusaha untuk menggambarkan spiritualitas dan emosi manusia melalui bahasa vidual yang universal.