Deskripsi

Berbentuk sempit lonjong, leher panjang, bibir tebal dan membalik keluar, terbuat dari tanah liat yang diglasir warna coklat muda hiasan tekan yang dibentuk dalam cetakan berwarna biru,hijau,putih,krem, dan mengkilat. pada pundak ada delapan buah telinga vertikal beralur berujung bekas tekanan jempol. Diatas ban berhias motif swastika. Pada ban bergantungan delapan daun semangi berbatang pendek diantara delapan telinga. Sebelah atas badan ada empat ekor burung bangau silih berganti dengan empat ekor singa horizontal bercakar tiga dengan kepala menghadap ke atas delapan roset bunga. Bagian dasar bawah rata tanpa glasir warna coklat.

Sejarah

Pada masyarakat Dayak tempayan ini digunakan sebagai alat pembayar denda adat dan mas kawin.

Galeri

Koleksi-Koleksi Lain

Topeng Dwi Rugil

Galeri Nasional Indonesia

Tajak Tipe Jantung Besar (Casting)

Museum Manusia Prasejarah Gilimanuk

Beliung Pacul

Museum Nasional Indonesia

Introducing Finger Painting

Museum Basoeki Abdullah

Lukisan Pertempuran Peleton Aliadi dalam penghadangan patroli Belanda di Kayunan yang dapat menewaskan 4 orang anggota patroli Belanda Minggu ke3 Mei 1949

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

PIRING

Museum Negeri Nusa Tenggara Barat

Wayang Golek

Museum Jawa Tengah Ranggawarsita

Rp.1, aluminium, seri burung Murai, BI, 1970

UPT. Museum Provinsi Kalimantan Barat