TOKOH WAYANG SARKAWI
museum wayang banyumas
Deskripsi
a. Bagian : Satu Set Wayang Kulit Purwa Banyumas b. Bentuk : Pipih c. Bahan : KULIT d. Teknik : Tatahan e. Warna : Jambon f. Dekorasi : Sunggingan g. Ornamen : Blangkon, Sabuk, Dodot h. Tanda tanda : Geculan i. Asesori : Keris, Sampur, Gelang j. Fungsi : Ponokawan k. Simbol : Kesetiaan l. Arti : (-) m. Gaya : Jenaka (cenal-cenil) n. Kelengkapan : Satu Set Wayang Purwa Banyumasan
Sejarah
Tokoh wayang ponokawan yang bernama sarkawi merupakan ciri khas gagrag banyumas lor gunung, pada tahun 1970-an ki sungging mengikuti dalang lor gunung seperti ki nawan dari desa karangnangka, ki niswan dari desa keniten kedungbanteng, ki waryan dari kalimanah purbalingga, ki kusno dari ajibarang, ki suyud dari somagede, ki bongkot dari karanglewas, dan ki darsim dari jompo, ki bongkot siswodiharjo dari desa kediri karanglewas. Hampir semua dalang tersebut tadi memakai wayang ponokawan yang namanya sarkowi. Sarkowi adalah ponokawan khusus yang mengikuti pandhita drona kemanapun, tapi anehnya sarkowi dan pandhita drona tidak pernah akur dan selalu berselisih pendapat. Tokoh ini juga tidak ada di pakeliran wayang daerah kedu, jogja, maupun solo. Tokoh ini hanya ada di pakeliran wayang banyumas lor gunung. Tokoh ini walaupun bentuknya sama, tapi oleh para dalang diberi nama berbeda-beda, maksudnya setiap dalang memberi nama sendiri-sendiri, Seperti ki nawan menamakan sentel, ki waryan memberi nama dhegel, ki niswan memberi nama murawi, ki suyud memberi nama lisun, ki kusno memberi nama disel, ki soegito purbo carito memberi nama sarkowi dan dhegel, ki darsim juga memberi nama dhegel lalu ki soegino siswocarito memberi nama binter, ki bongkot siswodiharjo memberi nama joker. Jadi tokoh ini mempunyai 9 nama , mungkin juga masih ada nama lain dari 9 nama tersebut sesuai keinginan dalang yang memainkannya, namun sayang tokoh ini sudah hampir hilang dari setiap pementasan /pergelaran wayang sejak tahun 1990-an sampai dengan sekarang, setelah para dalang senior tersebut diatas wafat. Hilangnya tokoh tersebut dalam pementasan era sekarang disebabkan karena adanya adegan lain yang terlalu menyita waktu contohnya adegan limbuk-cangik serta ada keterbatasan pengetahuan dalang sekarang untuk menampilkan tokoh sarkowi (yang karakternya jenaka / lucu (dablongan banyumas). Adegan limbuk-cangik yang dulu tidak ada di pakeliran banyumasan sekarang justru seperti sebuah keharusan dalam setiap pementasan, padahal munculnya sarkowi biasanya menampilkan hiburan berupa lagu-lagu disela-sela adegan perang sebagai hiburan dan pada adegan limbuk-cangik juga menampilkan lagu-lagu dan humor seperti ketika tokoh sarkowi muncul.
Nomor inventarisasi :
573
Nomor Registrasi :
573/MSMBMS/A/IV/2021
Tempat Pembuatan :
Kabupaten Banyumas
Status Cagar Budaya :
Bukan Cagar Budaya
Klasifikasi :
Seni Kria
Kondisi Koleksi :
Utuh
Tanggal Registrasi:
19 Apr 2021
Cara Perolehan:
Hibah
Keaslian:
Asli
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
33.02.K.04.0141
Alamat Museum:
Jl. Budi Utomo No.1, Banyumas, Sudagaran, Kec. Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah