Topeng Menak II

galeri nasional indonesia

Deskripsi

Suwarno Menak II Kayu yang dipahat 27.4×24x17.5 cm - Deskripsi: Topeng ini bernama Topeng Menak II. Topeng ini tergolong topeng raksasa dalam profil Topeng Panji yang merupakan lawan dari topeng satria. Topeng raksasa memiliki sifat negatif atau angkara murka sehingga menjadi contoh yang harus dihindari manusia maka bentuknya dibuat buruk rupa dan menyeramkan. Topeng ini sudah melalui proses pewarnaan terhadap seluruh bagiannya, namun pada wajah topeng ini awalnya berwarna merah yang kemudian diubah menjadi putih dan masih meninggalkan warna merah pada sisi kanan wajah topeng tersebut. Topeng ini memiliki hiasan kepala bernama jamang rujen dengan motif geometris dan kepala garuda pada sisi kanan dan kirinya. Kemudian topeng ini juga memiliki bentuk alis menjangan yang bentuknya bercabang seperti halnya tanduk rusa yang memiliki makna kekuatan. Sedangkan, mata pada topeng tersebut memiliki bentuk melotot yang terkesan menyeramkan dan penuh keganasan. Mata melotot juga merujuk pada makna kewaspadaan dan kecurigaan yang bersifat negatif. Selanjutnya bentuk hidung topeng tersebut adalah pagotan besar yang memiliki kesan seram, garang, dan memiliki makna kebohongan. Dan terakhir adalah bentuk mulut terbuka tampak gigi dan terdapat dua gigi taring pada rahang atas dan dua gigi taring pada rahang bawah yang memiliki kesan karakter rakus dan penuh tipu muslihat. Topeng Menak digunakan dalam pertunjukkan yang menampilkan kisah Serat Menak. Serat Menak menceritakan mengenai kepahlawanan tokoh Amir Hamzah dalam menyebarkan agama Islam. Kisah ini pada awalnya berasal dari karya sastra Arab dan Persia yang kemudian disebarkan ke daerah Melayu sebagai Hikayat Amir Hamzah. Hikayat itu kemudian disadur dalam sastra Jawa sebagai Serat Menak. Kisah-kisah pada Serat Menak ini kemudian disampaikan dalam berbagai gaya pertunjukan, termasuk wayang orang. Biodata Seniman: -