Deskripsi

Penemuan tulang layar ini menjadi salah satu petunjuk mengenai aktivitas pertambangan kuno di Pulau Belitung, jauh sebelum para pemodal Belanda memulai pertambangan timah Belitung pada tahun 1851.

Sejarah

Tulang layar ini merupakan koleksi nomor 1 dalam daftar buku inventaris museum sewaktu dibuka oleh Perusahaan Tambang Timah Belitung (P.T.T.B) pada tahun 1962. Koleksi ini ditemukan pada Februari 1954 di kedalaman sekitar enam meter dari dalam tambang timah nomor 39-I kepenai Desa Air Batu Buding, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung. Temuan ini kemudian disimpan oleh Dinas Geologi P.T.T.B sebelum akhirnya dihibahkan untuk koleksi museum. Kepala Eksplorasi P.T.T.B (1954-1959) DR. R. Osberger mengatakan sulit untuk menentukan usia tulang layar ini. Namun menurutnya, tulang layar tersebut mungkin berusia antara ratusan hingga ribuan tahun.

Galeri

Koleksi-Koleksi Lain

Keramik

Museum Jawa Tengah Ranggawarsita

Surat tanda penerimaan uang 25 rupiah no seri 43498

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

Bilah Pedang VOC

Museum Sejarah Jakarta

Fragmen Tulang Kaki Binatang (Bovidae)

Museum Trinil

Tombak Kiyai Tunggul Melati Pamor Rambut Abadi Abad XVII

Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Gelang

Museum Nasional Indonesia

Bakal Mata Panah

Museum Nasional Indonesia

Wayang kulit Prabu Kresna

Museum Tembi Rumah Budaya