Uang Kertas (10 Rupiah)

museum perumusan naskah proklamasi

Deskripsi

Koleksi ini merupakan uang kertas lama dengan bagian depan tertulis dikeluarkan di Djakarta 17 Oktober 1945 dan bertandatangan Menteri Keuangan kala itu. Bagian depan dari uang ini selain memuat informasi terkait tempat dan tanggal terbit serta yang bertanggung jawab mengeluarkan, bagian depan juga memuat jumlah nominal pecahan uang dengan tertulis pada setiap sudut uang angka 10 yang berarti 10 Rupiah. Angka 10 ini berada di pojok setiap sisi dengan penulisan yang miring 45 derajat. Selain itu nominal dicantumkan juga di tengah gambar uang tulisan Sepuluh Rupiah yang berada di tengah dan di atas tanggal dan tahun terbit uang. Di atas tulisan nominal terdapat juga tulisan Tanda Pembajaran Jang Sah. Di samping kiri uang terdapat potret presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, yang kala itu menjabat sebagai presiden. Sedangkan di samping kanan uang terdapat gambar dari pemandangan yang terdiri dari gunung, sawah, dan langit yang bisa saja kala itu ingin menggambarkan Indonesia. Sekeliling uang bagian depan digambar dengan pola yang didominasi oleh pola bunga dan daun berwarna biru, pada bagian bawah angka 10 yang menunjukan nominal uang juga terdapat dua pola daun yang terbuka dan mengembang. Pada bagian atas uang terdapat tulisan Republik Indonesia yang menggambarkan bahwa uang ini merupakan Oeang Republik Indonesia (ORI dengan ejaan lama). Untuk penanda dan nomor seri uang juga terdapat di bagian depan dengan nomor 207509 MI. Bagian belakang uang terdapat dua angka nominal uang di bagian samping kanan dan kiri. Tulisan 10 tersebut berada di atas suatu pola nirmala seperti bunga. Pola dan motif yang mendominasi di belakang juga masih didominasi dengan pola daun yang memanjang dan terbuka serta ada motif bunga-bunga. Pada bagian tengah terdapat undang-undang pemalsuan uang yang dibingkai. Warna dari motif belakang ini berwarna coklat tua. Kerusakan dari uang ini adalah ada tiga bagian bekas lipatan, dan bagian lipatan di tengah sudah sangat parah nyaris membuat kertas uang sobek dan terbagi menjadi dua. Di lipatan ini pula terdapat sobekan.