Museum Multatuli
kabupaten lebak, banten
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak, UPT Museum Multatuli
Jenis Museum
Museum Umum
Tipe Museum
Tipe C
Pemilik
Pemerintah Kabupaten Lebak
Pengelola
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak, UPT Museum Multatuli
Sejarah
Multatuli adalah pseudonym (nama pena/samaran) dari Eduard Douwes Dekker. Ia pertama kali tiba di Rangkasbitung pada 21 Januari 1856 dan bertugas sebagai asisten residen Lebak. Ia bekerja tidak lebih dari 84 hari, lalu mengundurkan diri setelah berselisih paham dengan pejabat-pejabat kolonial lainnya. Multatuli kemudian pergi ke Belgia dan menuliskan kegelisahannya dalam bentuk roman berjudul Max Havelaar pada 1860. Secara umum dan sudah menjadi bagian dari historiografi Indonesia, ceritanya memuat bagaimana bobroknya sistem kolonial (cultuurstelsel), khususnya persekutuannya dengan sistem feodal. Kisah Multatuli menjadi narasi sebagai aset di Lebak untuk dijadikan pembelajaran (tentang bagaimana kolonialisme bekerja dan bagaimana sistem itu diruntuhkan oleh gerakan nasionalisme) dalam bentuk pendirian museum. Ide pendirian Museum Multatuli telah direncanakan sejak 2015. Pada tahun 2016, delegasi pejabat dan guru dari Pemerintah Kab. Lebak pergi ke Belanda untuk mengunjungi Arsip Nasional Belanda dan Multatuli Huis di Amsterdam. Kunjungan ini dilakukan untuk membangun komunikasi dan persahabatan guna keberlangsungan Museum Multatuli yang sedang dirintis. Pada 11 Februari 2018, Museum Multatuli secara resmi dibuka untuk masyarakat. Peresmian museum dilakukan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hilmar Farid dan Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia Jayabaya.
Koleksi Museum
Visi
Menjadi pusat informasi ilmu pengetahuan sejarah perkembangan masyarakat Lebak dalam bentuk edukatif, rekreatif, dan atraktif serta mewujudkan museum sebagai pusat ekosistem kebudayaan.
Misi
1. Melakukan penelitian dan dokumentasi, baik di bidang kesejarahan, sosial, dan budaya di Kabupaten Lebak; 2. Mengomunikasikan kolek sebagai bukti dari sejarah Multatuli, kolonialisme, dan budaya di Kabupaten Lebak; 3. Menciptakan kegiatan dan menyediakan sarana edukasi yang rekreatif serta atraktif bebasis IT; 4. Melakukan kolaborasi dengan komunitas untuk menciptakan museum sebagai ruang kreasi dan berbagai kegiatan kesenian, baik di bidang kebudayaan dan sejarah; 5. Memberikan pelayanan prima untuk semua lapisan masyarakat.
Lokasi Museum
kabupaten lebak, banten
Jadwal Kunjungan
museum multatuli
Senin | 07:00 - 07:00 Tutup | Rp. 0 |
Selasa | 08:00 - 16:00 Buka | Rp. 2.000 |
Rabu | 08:00 - 16:00 Buka | Rp. 2.000 |
Kamis | 08:00 - 16:00 Buka | Rp. 2.000 |
Jumat | 08:00 - 16:00 Buka | Rp. 2.000 |
Sabtu | 09:00 - 15:00 Buka | Rp. 2.000 |
Minggu | 09:00 - 15:00 Buka | Rp. 2.000 |
Tanggal Merah | 07:00 - 07:00 Tutup | Rp. 0 |