Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya
kota lubuklinggau, sumatera selatan
UPTD Museum Negeri Sumatera Selatan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan
Jenis Museum
Museum Khusus
Tipe Museum
Belum Memenuhi Standar
Pemilik
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
Pengelola
UPTD Museum Negeri Sumatera Selatan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan
Sejarah
Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya merupakan sebuah unit museum yang dikelola oleh UPTD. Museum Negeri Sumatera Selatan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan. Museum ini dikategorikan sebagai museum khusus berkaitan dengan masa perjuangan revolusi fisik mempertahankan kemerdekaan di Sumatera bagian Selatan tahun 1945-1949 dengan memamerkan dua buah koleksi masterpiece, yaitu Lokomotif Uap C3082 dan Mobil Jeep Willys ‘Tarzan’ peninggalan pahlawan nasional dr. AK. Gani, serta beberapa koleksi lainnya seperti Landmine, Meriam Kecepek, Keris, Pedang, Tombak, Arsip Foto, Dokumen-Dokumen, dan lain-lain. Museum ini terletak di Jalan Garuda Hitam, No. 1-2, Kelurahan Pasar Permiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan dengan luas bangunan 1.700 m2. Museum ini difungsikan dan dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia, Bapak H. Alamsyah Ratuprawiranegara pada tanggal 15 Januari 1988. Sebelum difungsikan sebagai museum, gedung ini digunakan sebagai rumah jabatan controleur (pengawas) di pemerintahan Onder Afdeeling Moesi Oeloe masa Kolonial Belanda dari tahun 1934-1942 berkedudukan di Lubuklinggau. Memasuki masa pendudukan Jepang, gedung ini dijadikan sebagai rumah jabatan Bunshu-tyo (Bupati) bernama Swada pada pemerintahan Bunshu Musi Kami Rawas dari tahun 1942-1945. Kemudian pada masa revolusi fisik mempertahankan kemerdekaan, barulah gedung ini dijadikan sebagai markas militer Sub Komandemen Sumatera Selatan (SUBKOSS) dari bulan Juli 1947 hingga Desember 1948. Sebelumnya markas SUBKOSS berada di Lahat, kemudian dipindahkan ke Lubuklinggau akibat peristiwa Agresi Militer Belanda I yang menyerang wilayah Sumatera bagian Selatan. Pada saat di Lubuklinggau, militer SUBKOSS ini dipimpin oleh Kolonel Maludin Simbolon didampingi Kepala Staf bernama Letkol (tituler) dr. Ibnu Sutowo yang membawahi beberapa sub-sub teritorial antara lain: 1. Sub Teritorial Palembang (STP) dipimpin oleh Letkol Bambang Utoyo berkedudukan di Muara Beliti; 2. Sub Teritorial Djambi (STD) dipimpin oleh Letkol Abunjani berkedudukan di Jambi; 3. Sub Teritorial Lampung (STL) dipimpin oleh Letkol Syama’un Gaharu berkedudukan di Lampung; 4. Sub Teritorial Bengkulu (STB) dipimpin oleh Letkol Barlian berkedudukan di Bengkulu. Selanjutnya selama periode tahun 1950-1988, gedung ini dijadikan sebagai rumah dinas bupati di Kabupaten Musi Ulu Rawas yang kemudian mengalami penyederhanaan nama menjadi Kabupaten Musi Rawas. Hingga pada akhirnya, gedung ini diresmikan menjadi museum sampai saat ini. Pada awalnya pengelolaan museum ini dilakukan oleh Yayasan Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya. Namun pada tanggal 30 Juli 1999, pengelolaannya diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui berita acara antara Gubernur Sumatera Selatan H. Rosihan Arsyad dengan Ketua Yayasan Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya Drs. H.M. Syu’eb Tamat. Kemudian berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 24 Tahun 2018 pada Pasal 11 mengatakan bahwa pengelolaan museum ini berada di bawah UPTD Museum Negeri Sumatera Selatan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan. Kemudian pada tahun 2019, Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya melakukan renovasi tata pamer dan mengubah tema pameran menjadi “Menelusuri Jejak Revolusi Fisik Kemerdekaan di Sumatera bagian Selatan” agar dapat memberikan gambaran mengenai jejak revolusi fisik dalam mempertahankan kemerdekaan di wilayah Sumatera bagian Selatan dari tahun 1945-1949.
Koleksi Museum
Visi
Museum SUBKOSS sebagai Media Informasi Sejarah Perjuangan Revolusi Fisik Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di Sumatera bagian Selatan Tahun 1945 – 1949
Misi
1. Menjadikan Museum sebagai tempat penyimpanan dan pelestarian artefak, tekstual dan non tekstual, audiovisual sejarah perjuangan revolusi fisik kemerdekaan republik Indonesia di Sumatera bagian Selatan Tahun 1945 - 1949; 2. Menjadikan Museum sebagai sarana Edukasi, Informasi, Kreasi dan Rekreasi; 3. Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap nilai-nilai perjuangan untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap para pejuang nasional dan lokal daerah Sumatera bagian Selatan; 4. Menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan dan non pendidikan sebagai salah satu upaya mewujudkan kesadaran wisata edukasi tentang perjuangan; 5. Meningkatkan SDM yang berkualitas, berintegrasi, berbudaya dan profesional.
Lokasi Museum
kota lubuklinggau, sumatera selatan
Jadwal Kunjungan
museum perjuangan subkoss garuda sriwijaya
Senin | 08:00 - 16:00 Tutup | Rp. 0 |
Selasa | 08:00 - 16:00 Buka | Rp. 5.000 |
Rabu | 08:00 - 16:00 Buka | Rp. 5.000 |
Kamis | 08:00 - 16:00 Buka | Rp. 5.000 |
Jumat | 08:00 - 16:30 Buka | Rp. 5.000 |
Sabtu | 08:00 - 14:00 Buka | Rp. 5.000 |
Minggu | 08:00 - 14:00 Buka | Rp. 5.000 |
Tanggal Merah | 08:00 - 14:00 Tutup | Rp. 0 |