kajian
Mengenal Beberapa Mushaf di Museum Al-Qur'an PTIQ Jakarta

Museum Al-Qur’an PTIQ
2022 - Pelajar / Mahasiswa

Di dalam museum terdapat versi pameran Mushaf yang dapat dinikmati pengunjung. Di museum ini, ada sekitar 129 Al-Qur'an yang dipajang secara rapih. Al-Qur'an tersebut, terdiri dari Mushaf Al-Qur'an Kuno (Tulisan tangan) dan Mushaf Al-Qur'an Modern (Cetakan).Dilansir dari laman tafsiralquran.id, Museum Al-Quran PTIQ dalam sejarahnya didirikan pada 24 Juli 1971 M. / 29 Rajab 1391 H. Semula pengelolaan Museum Al-Qur’an di bawah koordinasi Badan Eksekutif Yayasan Pendidikan Al-Quran (YPA), namun pada tahun 1988 diserahkan kepada Institut PTIQ Jakarta.?Museum ini diresmikan oleh Wakil Presiden H. Adam Malik bersamaan dengan Perpustakaan Institut PTIQ Jakarta pada Sabtu, 19 Februari 1983. Museum yang berlokasi di Jl. Batan I / 2 Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan ini merupakan hasil bantuan dari Pemerintah DKI Jakarta.Menariknya, koleksi Museum Al-Quran PTIQ ini sangat beragam baik dari Nusantara maupun Mancanegara. Tujuan museum ini antara lain mempersembahkan kepada masyarakat, sebagai suatu hasil kerja, kreatifitas dan apresiasi umat. 

kajian
Merekonstruksi Sejarah SUBKOSS : Studi Historis terhadap Koleksi Museum Subkoss Garuda Sriwijaya

Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya
2020 - Kolaborasi

Sejarah lokal yang sering dianggap sebelah mata, sehingga banyak sumber primer dari sejarah menjadi terbengkalai dan rusak. Oleh karena itu, perlunya keberadaaan museum sebagai wadah pelestarian situs sejarah. Sebagai contoh Museum Subkoss Garuda Sriwijaya, yang menyimpan benda-benda perjuangan masyarakat dalam Sumatera bagian Selatan dalam melawan Kolonial Belanda. Akan tetapi, kurangnya minat dan informasi sehingga banyak koleksi di museum dianggap sebagai sebuah data tak penting. Oleh karena itu, Perlunya rekontruksi sejarah dibalik koleksi museum sebagai langkah awal. Penelitian ini, mengunakan metode penelitian sejarah dengan langkah-langkahnya yaitu, heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Untuk menganalisis data yang diperoleh digunakan pendekatan arkeologi yaitu mengkaji benda-benda peninggalan sejarah untuk dicari fakta dibalik benda tersebut. Adapun hasil penelitian ini mengukapkan bahwa gedung museum ini memiliki nilai sejarah yang panjang dari fungsinya sebagai kantor pemerintahan pada masa kolonial Belanda dan Jepang serta pernah menjadi markas besar subkoss. Dalam perlawanan melawan penjajah terdapat beberapa benda-benda peninggalan seperti Lokomotif Uap C3082, Mobil Jeep Willys STD 156, Meriam Kecepek dan Landmijn. Semua benda tersebut memiliki histori yang cukup panjang dalam mempertahankan kemerdekaan.

kajian
OPTIMALISASI MANAJEMEN KOLEKSI MUSEUM SUBKOSS GARUDA SRIWIJAYA LUBUKLINGGAU

Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya
2022 - Instansi

Museum Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuklinggau adalah satu-satunya Museum perjuangan yang ada di Kota Lubuklinggau. Meskipun menjadi Museum Sejarah yang berada di tengah Kota Lubuklinggau, pengelolaan informasi mengenai koleksi yang dimiliki oleh Museum Subkoss Garuda Sriwijaya, yaitu berupa buku-buku, foto, serta benda peninggalan Pahlawan kemerdekaan Indonesia yang berjuang di Kota Lubuklinggau dan sekitarnya. Pengenalan aplikasi e-Museum sebagai media yang dapat diakses melalui Smartphone Android dengan memberikan pendampingan optimalisasi koleksi Museum Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuklinggau kepada pengelola Museum. Diharapkan beberapa solusi yang diberikan kepada mitra menjadi solusi dalam permasalahan selama ini. Luaran bagi mitra, yaitu Museum Subkoss Garuda Sriwijaya akan berbasis digital dan dapat diakses kapan dan dimanapun berada oleh para pengunjung. Selain itu, dapat memberikan daya ketertarikan pengunjung untuk datang ke Museum dan berdampak pada peningkatan layanan dan ekonomi Museum Subkoss Garuda Sriwijaya Kota Lubuklinggau. Untuk target luaran terdiri dari luaran wajib, yaitu Satu Artikel di Jurnal Resmawa Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Satu Artikel pada media masa/elektronik Linggau Pos, Video kegiatan yang di upload pada akun Youtube. Sedangkan target luaran tambahan berupa Buku Ajar ber-ISBN di Penerbit Pena Persada dan Hak Cipta Buku Ajar.

kajian
Pemanfaatan Museum SUBKOSS sebagai Sumber Belajar Sejarah di Lubuklinggau

Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya
2020 - Instansi

Museum merupakan salah satu sumber belajar penting dalam Pendidikan Sejarah. Kota Lubuklinggau memiliki Museum SUBKOSS untuk pembelajaran sejarah.Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana sejarah dan pemanfaatan Museum SUBKOOS di Lubuklinggau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan latar belakang berdirinya Museum SUBKOSS dan pemanfaatan museum SUBKOSS sebagai sumber belajar sejarah di Lubuklinggau. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dimana teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan angket. Sampel pada penelitian ini adalah guru sejarah di sekolah menegah dalam lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lubuklinggau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdirinya Museum SUBKOSS dilatarbelakangi tempat tersebut merupakan rumah pejabat Belanda yang selanjutnya dijadikan tempat tinggal pejabat Jepang setelah Indonesia dikuasai Jepang. Kedua Museum SUBKOSS dapat menjadi alternatif pembelajaran di luar kelas dengan cara mendatanginya, di mana hal tersebut dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan jiwa nasionalisme.

kajian
Kajian Keramik Asing Koleksi

Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama
2015 - Kolaborasi

Keramik Asing yang dimaksud merupakan barang-barang pecah belah yang diglasir terbuat dari bahan batuan (stoneware) dan porselin (porcelain) yang didatangkan dari Cina, Jepang, Thailand dan Eropa. Koleksi keramik asing yang tersimpan di Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama (MSKBL) jumlahnya cukup banyak terutama dalam bentuk fragmen. Keramik Asing yang ditemukan di Kawasan Banten Lama yang kemudian menjadi koleksi MSKBL sebagian besar merupakan salah satu komoditas yang dipasarkan di pasar-pasar di Kesultanan Banten yang merupakan Kerajaan dengan basis ekonomi perdagangan.

Testimoni