Data Museum
Museum Negeri Mpu Tantular Provinsi Jawa Timur
Jl. Raya BuduranMuseum Negeri Mpu Tantular Provinsi Jawa Timur merupakan museum umum yang pada awalnya merupakan Stedelijk Historisch Museum Surabaya yang dibangun oleh seorang kolektor Jerman bernama Von Faber dan diresmikan pada 25 Juni 1937. Stedelijk Historisch Museum Surabaya kemudian berubah menjadi Museum Jawa Timur dan pada 1 November 1974 diresmikan menjadi Museum Negeri Provinsi Jawa Timur Mpu Tantular yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Negeri Mpu Tantular. Koleksi yang ditampilkan di museum lebih banyak berupa tinggalan arkeologi. Lokasi museum juga berpindah-pindah mulai dari Raadhuis Ketabang, kemudian di Jl. Tegalsari, lalu di Jl. Pemuda, di Jl. Taman Mayangkara, dan terakhir di Jl. Raya Buduran (sisi barat Jembatan Layang Buduran). Museum ini juga mengadakan berbagai kegiatan seperti pameran keliling, program Museum Masuk Sekolah, seminar, lomba, festival, peragaan koleksi, pemutaran film, dan bimbingan khusus karya tulis bagi pelajar dan mahasiswa. Program tahunan museum ini yaitu Festival Tantular.
MUSEUM LAMBUNG MANGKURAT
JL. A. YANI KM 35,5Museum Negeri Provinsi Kalimantan Selatan “Lambung Mangkurat” merupakan museum yang pada awalnya bernama Museum Borneo. Museum Borneo didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1907. Setelah pemerintahan berganti menjadi Pemerintahan Jepang, museum juga turut berubah menjadi Museum Kalimantan, yang didirikan pada 22 Desember 1955. Pada tahun 1967 museum kembali berganti nama menjadi Museum Banjar. Sementara Museum Lambung Mangkurat mulai didirikan bertahap sejak 1974 dengan biaya DIP Proyek Pelita (Proyek Rehabilitasi dan Perluasan Museum Kalimantan). Areal tanah museum merupakan sumbangan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang dikuatkan oleh SK. Walikota nomor 070/II-2-Pem/77 tanggal 27 Juni 1977 seluas 1,5 Ha. Museum ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Daoed Joesoef pada tanggal 10 Januari 1979.
Museum Negeri Mulawarman Provinsi Kalimantan Timur
Jl. Diponegoro No. 26Museum ini awalnya bernama Museum Kutai yang didirikan untuk memelihara benda peninggalan Kerajaan Kutai, dan merupakan bagian dari Pusat Kesenian dan Olahraga. Museum Kutai diresmikan pada 25 November 1971 oleh Pangdam IX Mulawarman 50 Kertiyo dan Gubernur Abdoel Wahab Sjahranie. Pada tanggal 18 Februari 1976, Museum Kutai diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan oleh Gubernur Kalimantan Timur Brigadir Jenderal, Abdok Wahab Syahrani yang diterima Direktorat Jenderal Kebudayaan Prof. Dr. Ida Bagus Mantra atas nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun 1979 Museum Kutai diganti nama menjadi Museum Negeri Mulawarman Provinsi Kalimantan Timur merupakan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Kebudayaan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 093/0/1979 Tanggal 28 Mei 1979.
Museum Sulawesi Tengah
JL. KEMIRI NO 23 PALUMuseum Sulawesi Tengah merupakan museum yang didirikan atas prakarsa Masyhudin Masyhuda. Ia menulis Perspektif Pembangunan Museum Sulawesi Tengah yang dipresentasikan pada penataran Ilmu Permuseuman di Museum Nasional Jakarta pada 1975. Kemudian, dengan bantuan dari pemerintah daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dimulai penyelamatan dan pengumpulan benda-benda yang akan dijadikan sebagai koleksi museum. Selanjutnya, pembangunan fisik bangunan museum dimulai pada REPELITA II Tahun anggaran 1977/1978 di areal tanah seluas 18.330 M2 yang berlokasi di Jl. Kemiri No. 23, Palu.
UPTD Taman Budaya dan Museum Sulawesi Utara
Jln. W.R. Supratman No. 72Sejarah Museum Provinsi Sulawesi Utara berawal dari diserahkannya sejumlah temuan benda-benda keramik oleh seorang anggota masyarakat dari Desa Rasi Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara yang bernama Bola Lensun pada tahun 1967. Dengan begitu banyak temuan benda-benda yang terkumpul, pemerintah dalam hal ini orda Dirjen Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada Pelita II tahun anggaran 1974 – 1977 melalui proyek pengembangan kebudayaan Provinsi Sulawesi Utara membuat tersedianya anggaran pembangunan museum seluas 1400 meter persegi. Pada tahun anggaran 1977 – 1978 lokasi pembangunan museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara diperluas menjadi 11.048 meter persegi dan lokasinya terletak dipusat kota yaitu di jalan W.R. Supratman No. 72 Manado. Sejak tahun 1974 museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara dikenal dengan nama museum persiapan resmi menjadi Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara.
Museum Pos Indonesia
Jl.Cilaki No 73 BandungMuseum Pos Indonesia merupakan museum khusus yang dibangun pada masa Hindia-Belanda pada 27 Juli 1920 dengan nama Museum Pos, Telegraph, dan Telepon (PTT), dibuka tahun 1931. Bangunan museum didesain oleh arsitek bernama Ir. J. Berger dan Leutdsgebouwdienst dengan mengambil corak renaisans. Pada 19 Juni 1995 museum berganti nama menjadi Museum Pos dan Giro disesuaikan dengan perusahaan yang menanganinya. Pada waktu perusahaan berganti nama menjadi PT. Pos Indonesia maka terjadi pula perubahan nama museum ini menjadi Museum Pos Indonesia