museum

Museum Angkut

Jl. Terusan Sultan Agung No. 2

Untuk lebih memperkuat Visi-Misi dan Slogan-slogan yang dimiliki dan dipegang oleh Grup Jawa Timur Park serta keinginan memenuhi kebutuhan masyarakat luas, serta ikut andil dalam memajukan bangsa, maka grup ini tak henti-hentinya terus berupaya mencari, menemukan, melakukan terobosan-2 guna menambah lagi kawasan-kawasan wisata/rekreasi yang ceria-sehat-bermanfaat, serta pembelajaran/pendidikan pengetahuan (Science) unggulan berkelas international yang benar-benar prestisius ! Berkaitan dengan itu semua maka Grup Jawa Timur Park bermaksud membangun sebuah MUSEUM/GALERY/KEPUSTAKAAN TRANSPORTASI INDONESIA. (Tentang nama yang paling tepat untuk wahana itu akan diputuskan dan ditetapkan lebih lanjut oleh manajemen puncak Grup ini). Arti Museum pasti tidak luput dari bentuk barang atau Sejarah masa lampau dan pembelajaran. Arti Galery tentunya wahana Pameran yang lebih luas serta juga memberi manfaat pembelajaran. Demikian pula arti Kepustakaan penuh dengan nuansa pameran serta ensiklopedi pembelajaran. (terakhir nama yang ditetapkan oleh manajemen puncak adalah MUSEUM ANGKUT + atau dieja dengan MUSEUM ANGKUT PLUS).

museum

Museum Daerah Nene Mallomo

Jalan Wolter Mongisidi No. 17

Museum Daerah merupakan pelengkap suatu daerah dalam pemajuan sarana dan prasarana kebudayaan dan pariwisata. Merujuk pada Undang-Undang RI No. 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan yang mengamanatkan bahwa setiap daerah harus mempunyai sebuah museum daerah untuk menjaga dan melestarikan warisan sejarah dan budaya suatu daerah untuk kelangsungan suatu bangsa. Perencanaan didirikan Museum Daerah Kabupaten RSidenreng Rappang sebenarnya sudah di ilhami/diusulkan oleh Lembaga Adat Kabupaten Sidenreng Rappang yan diketuai oleh Drs. H. Andi Muh. Saleh dan Bupati Sidenreng Rappang ke 7 yaitu Alm. Andi Raggong sejak tahun 2007. Seiring dengan salah satu program strategis 100 hari Bupati Sidenreng Rappang yang ke-9 Bapak H. Dollah Mando yaitu Pengadaan Museum Daerah di Kabupaten Sidenreng Rappang dengan diterbitkan SK Bupati tentang Pendirian Museum Daerah Nene Mallomo No. 442 a/x/2018 dan SK Bupati No: 463 a/x/2018 tentang pembentukan pengelola Museum Daerah Nene Mallomo Kabupaten Sidenreng Rappang menjadi landasan kuat berdirinya museum daerah ini. keberadaan Museum Daerah yang menempati gedung yang digunakan dengan berbagai keterbatasan disebabkan usia bangunan yang merupakan kantor lama Kominfo sehingga memerlukan perbaikan dan renovasi kedepannya. Demikian sejarah singkat proses pendirian Museum Daerah di Kabupaten Sidereng Rappang yang fungsinya salah satu pemajuan kebudayaan di daerah ini.

museum

Museum Batik Yogyakarta

Jl dr Sutomo 13 A Bausasran Yogyakarta

Museum Batik Yogyakarta pertama kali didirikan pada tahun 1960-an atas prakarsa Hadi Nugroho si pemilik museum. Pada awalnya, belum ada campur tangan dari pemerintah daerah Yogyakarta atas pengelolaan museum. Baru pada tahun 1979, tempat ini diresmikan dan diakuisisi oleh pemerintah daerah DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Akte museum Batik tercatat pada nomor 22 yang diterbitkan pada tahun 1977 dan kemudian diperbaharui lagi pada tahun 2014. Pada tahun 2001, museum mendapatkan sertifikat dari UNESCO sebagai warisan kultural dunia. Keberadaan museum Batik Yogyakarta ini telah mengangkat derajat kota Yogyakarta dengan diberikannya nama Kota Batik oleh WCC pada tahun 2014 lalu.

museum

Museum Sudirman

Jl. Ade Irma Suryani No. C.7 Badaan Kota Magelang

Rumah Dinas TNI AD, sebagai rumah singgah Jendral Sudirman hingga wafat, diresmikan sebagai museum tahun 1975 oleh Bp. Soepardjo Rustam

museum

Museum Jawa Tengah Ranggawarsita

Jalan Abdulrahman Saleh No. 1 Semarang

Museum Jawa Tengah Ranggawarsita dirintis oleh proyek rehabilitasi dan permuseuman Jawa Tengah pada tahun 1975. Arsitektur gedung museum menggunakan konsep perpaduan joglo modern. Museum Jawa Tengah Ranggawarsita secara resmi dibuka oleh Prof. Fuad Hasan pada tanggal 5 Juli 1989. Nama Ranggawarsita dipakai sebagai nama museum karena merupakan pujangga yang fenomenal dari keraton Surakarta lewat karya sastra nya yang mengandung nasehat-nasehat dan petunjuk-petunjuk bagi bangsa Indonesia yang sifatnya membangun dan mendidik menuju kepada kemuliaan, kesejahteraan, kejayaan, dan kebahagiaan seluruh bangsa Indonesia. Museum Jawa Tengah Ranggawarsita saat ini merupakan aset pelayanan publik di bidang pelestarian kebudayaan, wahana pendidikan dan sarana rekreasi.

museum

Museum BPK RI

Jalan Pangeran Diponegoro No.1, Magelang 56117

Gedung Museum BPK RI dahulunya merupakan gedung kantor Badan Pemeriksa Keuangan RI yang pertama kali dibentuk. Kantor BPK tersebut dibuka berdasarkan pada penetapan Pemerintah RI No.11/Oem tanggal 28 Desember 1946. Gedung itu mulai dipergunakan untuk aktivitas BPK mulai 1 Januari 1947 hingga tahun 1948. Kemudian pada 6 November 1948 tempat dan kedudukan BPK dipindahkan dari Magelang ke Yogyakarta dengan penetapan pemerintah Nomor 6/1948. Beberapa kali berpindah tempat, kantor BPK RI yang terletak di Magelang tidak digunakan lagi. Dalam upaya BPK RI lebih dikenal di lingkungan masyarakat luas, Pimpinan Badan periode 1993-1998 bertekad untuk membangun Museum BPK RI yang bertempat di Magelang. Museum BPK RI ini diresmikan pada 4 Desember 1997 oleh Ketua BPK RI, Prof. DR. JB. Sumarlin pada masa kepemimpinan saat itu. Kemudian, pimpinan Badan Periode 2014-2019 yang diinisiasi oleh Wakil Ketua BPK, Sapto Amal Damandari, berinisiatif untuk melakukan pengembangan Museum BPK. Pengembangan Museum BPK ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan BPK lebih dekat dengan masyarakat dan juga dengan memperhatikan tren museum post-modern. Renovasi dilakukan pada tahun 2016 dan museum diresmikan kembali pada tanggal 9 Januari 2017. Sejak pertama kali diresmikan pada tahun 1997, museum BPK dikelola oleh Perwakilan BPK Provinsi DI Yogyakarta. Kemudian setelah dibangun kantor Perwakilan BPK RI Provinsi Jawa Tengah, pengelolaan Museum BPK berpindah ke Subbag Umum Perwakilan BPK Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009. Setelah renovasi dan diresmikan kembali pada tahun 2017, Museum BPK dikelola oleh UPT Museum BPK di bawah Biro Humas dan Kerja Sama Internasional BPK RI Pusat.

Testimoni