Data Museum
Museum Wayang Banyumas
Jl. Budi Utomo No.1, Banyumas, Sudagaran, Kec. Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa TengahMuseum Wayang Banyumas merupakan museum khusus yang diresmikan pada 31 Desember 1983 atas gagasan Bapak Soepardjo Roestam dan para sesepuh Banyumas. Museum ini berada di kompleks pusat pemerintahan lama Kabupaten Banyumas. Gedung museum sebelumnya merupakan paseban (tempat pertemuan) bagi tamu Bupati. Museum ini menyimpan lukisan bangunan lama, seperti Pendopo Si Panji yang diambil dari dokumen Pangeran Banyumas bertahun 1925, Alun-alun dan Pendopo Si Panji ketika dipindahkan ke Purwokerto pada 1937, Gedung Karesidenan Banyumas yang dibangun pada 1843 menurut Babad Banyumas yang ditulis pada 25 OKtober 1898 oleh RA Wiriatmadja. Ada pula koleksi lukisan foto Gedung Perpoestakaan Rakyat Banyumas yang diambil pada tahun 1925, Gedung Kantor Pos Banyumas bertahun 1925, Gedung Penjara Belanda yang berada di sebelah Timur Alun-Alun Banyumas, dan Sekolah zaman Belanda yang sekarang menjadi gedung SMK Negeri 3 Banyumas. Koleksi lainnya berupa alat musik tradisional Banyumas yang disebut Calung. Koleksi unggulan museum ini adalah satu set wayang Kidang Kencana yang dibuat oleh Sultan Hadiwijaya. Saat ini museum berada di bawah pengelolaan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas.
Museum R. Hamong Wardoyo
Jl. Pandanaran No.19, Tegalmulyo, Siswodipuran, Kec. Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa TengahMuseum R. Hamong Wardoyo merupakan museum yang menjadi salah satu ikon baru Kabupaten Boyolali. Museum itu dibangun di lahan bekas kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Boyolali. Nama R. Hamong Wardoyo diambil dari salah satu nama mantan Bupati Boyolali yakni Bupati ke-sepuluh yang memimpin Boyolali pada 1947. Museum ini berada di bawah kepemilikan Pemerintah Daerah Boyolali dan dikelola oleh Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali. Bangunan museum jika dilihat dari luar mirip dengan Museum Louvre di Paris, Perancis. Atap museum mengerucut berupa panel kaca tembus pandang sehingga bentuk bangunan seperti piramida. Museum ini terdiri dari dua lantai dan semua temboknya dicat warna putih. Di dalam museum ada dua ruang utama berbentuk segi enam dengan tangga penghubung lantai I dan II berbentuk spiral. Jika anda berkunjung ke museum ini, anda akan disajikan isian berupa kereta kencana, meriam, keris, kerajinan barang foto-foto mantan Bupati, beberapa pusaka peninggalan Paku Buwono (PB) X dan Arca. Koleksi unggulan museum ini adalah diorama perjalanan Ki Ageng Pandan Arang.
Museum Lokal Kabupaten Grobogan
Jl. Pemuda No.35, Grobogan, Purwodadi, Jawa TengahKabupaten Grobogan merupakan suatu daerah yang memiliki perjalanan sejarah yang panjang. Seiring dengan banyak ditemukannya benda kuno oleh masyarakat. Kemudian menurut arkeolog benda tersebut termasuk ke dalam kategori Cagar Budaya, kemudian tercetuslah ide oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan untuk mendirikan sebuah museum yang di beri nama “Museum Lokal Purwodadi” pada tahun 1974, yang kemudian berganti nama menjadi Museum Lokal Kabupaten Grobogan. Museum umum ini bersebelahan dengan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Grobogan. Di dalam museum ini terdapat beragam koleksi arkeologika dan etnografika. Koleksi yang dimiliki museum antara lain fosil-fosil kerang laut (bukti bahwa daerah Grobogan pada masa glasial masih berupa lautan), rahang Stegodon (gajah purba), artefak berlatar belakang agama Hindu dari batu kapur (arca-arca, peripih), bata merah, pipisan, benda-benda keramik (piring, mangkok, dan guci), beberapa bagian gamelan ”Senenan” (disebut demikian karena ditabuh/dimainkan hanya setiap Senin pada saat Bupati Grobogan mengadakan pertemuan dengan warga), lesung (perlengkapan menumbuk padi), dan bajak (alat mengolah tanah sawah sebelum ditanami).
Museum RA Kartini Jepara
Jl. Alun-Alun No. 1, Panggang, JeparaMuseum R. A. Kartini Jepara merupakan museum umum yang didirikan untuk mengenang jasa-jasa R.A. Kartini sebagai perintis emansipasi wanita Indonesia. Untuk mengenang jasa, pengabdian, dan perjuangannya, maka pada 1975 Pemerintah Daerah Tingkat II Jepara, atas usulan wakil rakyat dan bantuan dari Presiden Soeharto mendirikan sebuah museum. Museum ini dibangun pada 30 Maret 1975, pada masa pemerintahan Bupati Soewarno Djojomardowo, S.H. Kemudian diresmikan pada 21 April 1977 oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Jepara, Soedikto, S.H. tepat seabad peringatan R.A. Kartini, walaupun peringatan seabad R.A. Kartini harusnya jatuh pada 1979, karena Ia lahir pada 1879. Museum Kartini merupakan museum lokal yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Jepara. Museum ini memamerkan benda-benda peninggalan R.A. Kartini semasa hidupnya, benda peninggalan kakaknya yaitu RMP Sosrokartono serta benda-benda kuno hasil temuan di wilayah Kabupaten Jepara.
Museum Kretek
Jl. Getas Pejaten No.155, Getas, Getas Pejaten, Kec. Jati, Kabupaten Kudus, Jawa TengahMuseum Kretek merupakan museum khusus yang dibangun dan diresmikan Menteri Dalam Negeri pada tanggal 3 Oktober 1986 dibiayai oleh Persatuan Pengusaha Rokok Kudus. Museum Kretek didirikan untuk menunjukan bahwa kretek berkembang sangat pesat di tanah Jawa khususnya di Kota Kudus. Museum ini berada di bawah kepemilikan Pemerintah Kabupaten Kudus dan dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus. Di museum ini diperkenalkan sejarah tentang kretek hingga proses produksi rokok kretek, mulai dari pembuatan secara manual sampai menggunakan teknologi modern. Di sana juga bisa ditemukan siapa saja tokoh-tokoh yang berperan besar dalam memajukan bisnis rokok di Indonesia. Interior museum dipenuhi dengan patung-patung dan berbagai macam perlengkapan pembuatan rokok. Patung-patung tersebut adalah hasil karya seniman-seniman Kudus, khususnya dari kalangan pendidik. Koleksi unggulan dari museum ini adalah benda-benda promosi kretek pada masa lalu.
Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja
Jl. Purbalingga - Klampok No.142, Purbalingga, Purbalingga Lor, Kec. Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa TengahMuseum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja didirikan pada 24 April 2003 sebagai museum pertama di Kabupaten Purbalingga. Museum ini dibangun karena Purbalingga memiliki banyak potensi sejarah, terutama benda peninggalan masa prasejarah. Koleksi yang ditampilkan kini berfilosofi: wisma, wanita, kukila, turangga, dan pusaka. Museum Prof. Dr. R Soegarda Purbakawatja diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah saat itu Mardiyanto dengan nama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perpustakaan Umum dan Museum Budaya dan Prof. Dr. R Soegarda Purbakawatja. Museum ini berada di bawah kepemilikan Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga. Koleksi yang dipamerkan di museum ini adalah benda-benda bernilai sejarah dan budaya yang menggambarkan pilar kesuksesan hidup seseorang yang juga menjadi filosifi dalam kehidupan seseorang. Koleksi di Museum Soegarda telah menembus angka diatas 2000 buah. Namun karena keterbatasan ruang, sebagian koleksi mata uang, wayang dan artefak dipindahkan ke museum khusus di kompleks Sanggaluri Park, Karang Banjar. Koleksi lainnya adalah batu, logam, keramik, kayu, dan foto. Koleksi unggulan museum ini adalah memorial Prof. Dr. R. Soegarda sebagai tokoh pendiri asal Purbalingga.