museum

Museum dan Monumen Pembela Tanah Air

Jl. Jenderal Sudirman No. 35

Prakarsa pendirian Museum dan Monumen Peta berasal dari para mantan Tentara Peta beserta generasi penerus Peta yang tergabung dalam Yayasan Pembela Tanah Air (Yapeta). Peletakan batu pertama pendirian monumennya pada tanggal 14 November 1993, dilakukan oleh Bapak Umar Wirahadikusumah, mantan Wakil Presiden RI ke-4 (1983–1988). Peresmiannya dilakukan pada tanggal 18 Desember 1995 oleh Bapak Suharto, mantan Presiden RI ke-2 (1967–1998). Museum dan Monumen Peta didirikan di Bogor karena merupakan situs bersejarah yang pernah menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perwira Tentara Peta. Setelah kurang lebih 15 tahun dikelola oleh Yapeta, akhirnya pada tanggal 9 Agustus 2010 Museum dan Monumen Peta diserahterimakan kepada Dinas Sejarah TNI-Angkatan Darat (Disjarahad).

museum

Museum Konperensi Asia Afrika

Jl. Asia-Afrika No. 65

Museum ini diresmikan pada 24 April 1980 oleh Presiden Soeharto sebagai puncak acara 25 tahun Konferensi Asia Afrika

museum

Museum Rumah Sejarah Kalijati

Kompleks Garuda No. 6 Lanud Suryadarma Kalijati

Museum Rumah Sejarah Kalijati merupakan museum khusus yang diresmikan dan dibuka untuk umum pada 21 Juli 1986 oleh Komandan Pangkalan Udara Kalijati Letnan Kolonel Pnb Ali BZE. Inisiatif pembukaan museum berasal dari Letnan Kolonel Pnb Ali BZE dengan tujuan untuk menggugah generasi muda agar mengetahui peristiwa bersejarah terkait Perjanjian Kalijati.

museum

Museum Zoologicum Bogoriense

Gedung Widyasatwaloka, Jl. Raya Jakarta-Bogor KM.46, Cibinong, Bogor. 16911

Museum Zoologi Bogor merupakan museum khusus yang didirikan pada 1894 atas gagasan dari J. C. Koningsberger dan diresmikan pada akhir Agustus 1901. Ia merupakan seorang ahli botani Belanda serta salah satu perintis berdirinya Kebun Raya Bogor. Koleksi dari museum ini hasil dari pengumpulan J.C. Koningsberger yang sebagian berasal dari wilayah Indonesia dan sisanya dari beberapa negara. Pada awalnya museum diberi nama Landbouw Zoologisch Museum, kemudian pada 1906 berganti menjadi Zoologisch Museum. Empat tahun kemudian berganti lagi menjadi Zoologisch Museum en Laboratorium, antara tahun 1945-1947 lebih dikenal sebagai Museum Zoologicum Bogoriense dan akhirnya berganti menjadi Museum Zoologi Bogor.

museum

Museum H. Widayat

JL. Soekarnohatta no.32

Museum H. Widayat dibangun tahun 1991 dan diresmikan pada tanggal 30 April 1994 oleh Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pada tahun 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman melakukan revitalisasi museum meliputi perencanaan, pelaksanaan, perbaikan sarana dan prasarana, perbaikan pigura berbagai lukisan yang menjadi koleksi museum, dan pengawasan. Dengan kegiatan revitalisasi ini diharapkan meningkatkan jumlah pengunjung museum sehingga semakin banyak yang mengenal dan mengapresiasi karya-karya H. Widayat. Selain itu, kehadiran museum diharapkan memicu perkembangan seni secara khusus seni lukis.Koleksi yang dipamerkan di museum ini terdiri dari lukisan, patung, dan keramik. Terdapat beberapa koleksi unggulan museum seperti Raja Sulaeman dan Binatang-binatang, Kapal Nabi Nuh Mendarat, Ratu Rimba, dan Tawaf di Masjidil Haram.

museum

Museum yang berada di belakang makam ini didirikan pada 16 Mei 2016 atas bantuan Bapak Dasir. Ide pendirian museum berasal dari keberadaan barang-barang milik Syeh Djangkung yang dikumpulkan di samping makam. Salah satu barang yang dikumpulkan berupa Batu Bancik Wudhu (batu alas kaki Syeh Djangkung ketika wudhu). Museum ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada pengunjung yang datang berziarah ke makam tersebut. Museum saat ini dimiliki dan dikelola oleh Yayasan Syeh Djangkung Landoh Kayeb.

Testimoni