museum

Museum Rambu Solo' Ne Gandeng

Jl. Museum NeGandeng No. 1, Malakiri

Nama museum Rambu Solo’ Ne Gandeng berasal dari nama tokoh masyarakat di Lembang Malakiri. Ia dikenal sebagai wanita pekerja keras dan hakim adat yang bijaksana. Selain itu, ia juga dikenal sebagai orang yang gigih dalam mempertahankan adat budaya Toraja. Sosok Ne Gandeng tersebut yang akhirnya menginspirasi didirikannya Museum Rambu Solo’ Ne Gandeng. Rambu Solo’ Ne Gandeng sebenarnya merupakan upacara pemakaman melalui prosesi adat kematian yang paling lengkap dan besar.

museum

Museum Sabang

Jl. O. Surapati

Museum Sabang pendiriannya digagas oleh pimpinan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (BPKS) pada tahun 2013. Gagasan ini timbul karena melihat keadaan alam Sabang tidak saja memiliki kekayaan alam bawah laut yang sangat indah namun juga memiliki nilai sejarah yang banyak dan beragam

museum

Museum Huta Bolon Simanindo

Jl. Pelabuhan Simanindo

Museum Huta Bolon Simanindo didirikan pada tahun 1969. Awalnya museum ini berupa rumah adat warisan Raja Sidauruk yang kemudian dijadikan museum terbuka (open air museum)

museum

Museum Karo Lingga

Jl. Tasak Telu

Museum Karo Lingga terletak 5 km di sebelah barat Kabanjahe, sekitar 1 km sebelum lokasi Perkampungan Tradisional Lingga. Didirikan tahun 1977 atas prakarsa G.H. Mantik, Pagkowilham Kodam II Bukit Barisan pada waktu itu, dan resmi dibuka pada tanggal 6 Juni 1989

museum

Museum Perjuangan TNI

Jl. Zainul Arifin No. 8

Museum Perjuangan TNI Kodam I, Bukit Barisan menempati gedung yang dibangun pada 1928 yang awalnya berfungsi sebagai kantor perusahaan asuransi Belanda. Pada 1971 gedung ini dialihfungsikan sebagai Museum Perjuangan 45 TNI.

museum

Museum Dr. A. K. Gani

Jl. Mp. Mangkunegara No. 1

Dr. A.K. Gani adalah seorang pemimpin dan pejuang pada masa kemerdekaan yang berasal dari Palembang. Perjuangannya telah dirintis sejak usia 18 tahun. Pada tahun 1923 bergabung pada organisasi Jong Sumatera Bond (Pemuda Sumatera). Ia juga turut andil dalam mengikrarkan “Sumpah Pemuda” pada tahun 1928. Untuk mengenang jasa dan pengabdian Dr. A.K. Gani kepada bangsa dan negara maka keluarga Dr. A.K. Gani melalui Yayasan H.J.R.A. Masturah A.K. Gani mendirikan sebuah museum sebagai tempat untuk mengumpulkan, melestarikan, dan memamerkan benda-benda peninggalan terkait kehidupan A.K. Gani

Testimoni