Data Museum
UPTD Museum Tsunami
Jl Sultan Iskandar Muda No.3 Blang PadangMuseum Tsunami merupakan museum khusus yang didirikan di atas lahan seluas 10.000 m² pada tahun 2007 dengan keterlibatan beberapa pihak, diantaranya Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias sebagai pembiaya anggaran bangunan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pembiaya anggaran perencanaan, aset isi dan pengadaan koleksi museum. Museum Tsunami diresmikan oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada tahun 2009 dan pada tahun 2011 mulai dibuka untuk dapat diakses publik.
UPTD Museum Negeri Gayo
Jl. Mess Time RuangMuseum Negeri Gayo dibangun dengan gaya arsitektur khas Rumah Adat Gayo didirikan pada 2005. Dinding sebelah utara terdapat ukiran ornamen Gayo yang disebut Kerawang Gayo. Di samping gedung museum terdapat sebuah ikon menara dengan ketinggian 20 m yang diperuntukan untuk menikmati panorama keindahan Danau Laut Tawar dan Kota Takengon
UPTD Museum Adityawarman
Jl. Diponegoro No. 10Museum Adityawarman merupakan museum umum yang penamaannya didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 01/1991 Tanggal 9 Januari 1991, pemakaian nama Adityawarman untuk mengingatkan kebesaran nama salah seorang Raja Minangkabau yang berkuasa pada abad ke-14. Setelah otonomi daerah, tahun 2001 status Museum Adityawarman resmi dikelola Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat dibawah naungan Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya yang kemudian menjadi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Barat dan pada bulan Desember 2016 sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 Unit Pelaksana Teknis Daerah Museum Adityawarman berada dibawah koordinasi Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat. Museum ini mulai dibangun pada tahun anggaran 1974/1975 dan diresmikan pada tanggal 16 Maret 1977 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. Sjarif Thayeb
Museum Siginjei
Jl. Urip Sumoharjo No. 01Museum Siginjei dulu dikenal dengan Museum Negeri Provinsi Jambi. Peletakan batu pertama oleh Gubernur Kepala Daerah Tk.1 Provinsi Jambi Maschun Sofwan, S.H. pada tanggal 18 Februari 1981. Diresmikan penggunaannya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Daud Hasan pada tanggal 6 Juni 1988. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, nama Museum Negeri Provinsi Jambi berubah menjadi Museum Negeri Jambi (Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2002) berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 26 nama Museum Negeri Jambi diganti nama menjadi Museum Siginjei pada tanggal 30 Oktober 2012.
UPTD Museum Negeri Sumatera Selatan
Jl. Srijaya I, No. 288 KM. 5,5Museum Negeri Sumatera Selatan yang diresmikan pada tanggal 5 November 1984. Nama museum diambil dari nama salah seorang Raja Sriwijaya yang pernah berkuasa pada abad ke-9 Masehi. Pengembangan bentuk fisik museum ini dilaksanakan pada tahun anggaran 1997/1998. Pada awalnya museum ini membawahi satu museum, seiring berkembangnya museum, saat ini Museum Negeri Sumatera Selatan membawahi dua museum, yaitu Museum Negeri Sumatera Selatan atau Museum Balaputradewa dan Museum Tekstil
Museum Sriwijaya
Jl. SyakhyakirtiMuseum Sriwijaya merupakan museum umum yang didirikan sebagai pusat informasi Kerajaan Sriwijaya. Museum ini menceritakan sisa-sisa Kerajaan Sriwijaya melalui peninggalannya, mulai dari arca, stupa, hingga kapal yang berukuran 8,2 m. Hal yang unik dari museum ini adalah adanya arca bernafaskan hindu, sementara Sriwijaya adalah kerajaan bernafas Buddha, sehingga ini menunjukkan bahwa pada masa lalu Sriwijaya memiliki toleransi yang tinggi